Disbudpora Kabupaten Sukabumi Tingkatkan Indeks Kesehatan Masyarakat

Disbudpora Kabupaten Sukabumi
Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI – Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi berupaya dengan berbagai cara meningkatkan indeks kesehatan masyarakat. Satu di antaranya, yaitu dengan membentuk organisasi olahraga.

Kabid Olahraga Erwin Adam Ridwan mengatakan, olahraga bukan menjadi tangggung jawab murni Disbudpora, tetapi semua lini ikut juga bertanggung jawab, karena hal itu menjadi salah satu upaya meningkatkan indeks kesehatan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Ada dua indikator dalam pencapaian kinerja, pertama olahraga prestasi dan kedua pembudayaan olahraga. Untuk olahraga prestasi, kami bermitra dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang mengurus cabor (cabang olahraga) dan atlet,” ujarnya kepada Radar Sukabumi.

Sementara berbicara pebudaayaan olahraga, sambung dia, luas salah satunya yaitu meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat dalam olahraga. Menurutnya ada treatment (perlakuan) menggerakan masyarakat untuk berolahraga.

“Untuk meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat untuk berolahraga, salah satunya sudah terbentuk organisasi untuk pembudayaan ini, satu di antaranya Formi (Federasi Olahraga Rekreasi masyarakat Indonesia) untuk mewadahi masyarakat agar animo masyarakat mau berolahraga semakin baik,” ucap Erwin.

Menurutnya, animo masyarakat untuk berolahraga cukup besar, tetapi karena memang pandemi covid melanda agak sedikit mengekang aktivitas mereka untuk berolahraga. Salah satunya, yaitu pelarangan kerumunan.

“Misalnya olahraga senam, mereka kan gak bisa sendiri, ada keterbatasan di masa pandemi ini. Di sisi lain animo berolahrarga berdasarkan data, baru 52 persen, sementara target kita tahun 2022 ini adalah 54 sampai 56 persen minimalnya,” jelas Erwin.

Lanjut Erwin, untuk meningkatkan animo pihaknya akan mensuport dengan fasilitas lapangan serta fasilitas pendukung lainnya. Termasuk mencanangkan GOR pemerintah di 7 eks kewadanaan.

“GOR di 7 eks kewadanaan sudah ada, seperti di Cisaat, Cicurug, dan Jampang. Target kinerja kita tinggal 2-3 pembangunan GOR lagi. Namun untuk pembangunan itu tidak sederhana, termasuk dari sisi anggaran pun besar, kemampuan daerah belum memadai secara pendanaan,” tandasnya. (ris)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *