Musim Hujan, Hasil Panen Meningkat

Sejumlah petani di Kampung Ciangsana, RT 1/5, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung saat memanen padi beberapa hari lalu.

NYALINDUNG – Memasuki musim hujan, hasil panen padi di Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, meningkat. Ini terjadi karena selain pasokan air ke lahan pesawahan warga di wilayah tersebut, cukup banyak dan juga serangan hama berkurang.

Seorang petani di Kampung Ciangsana, RT 1/5, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Mohammad Solehudin (56) mengatakan, pada musim panen sebelumnya, hasil panen padi di lahan pesawahannya hanya menghasilkan gabah kering sebanyak 40 kilogram.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, panen saat ini kami menghasilan sebanyak 50 kilogram gabah kering dari lahan pesawahan seluas sekitar satu are,” jelas Solahudin kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Peningkatan panen ini, sambung Solehudin, disebabkan pasokan air mencukupi dan minimnya serangan hama tikus, wereng, hama blast dan patah leher.

“Iya, kalau musim panen kemarin, banyak lahan pertanian yang tidak teraliri air. Bahkan, banyak lahan pertanian yang mengalami gagal panen,” bebernya.

Hal serupa juga disampaikan petani asal Kampung Wangunreja, Desa Wangunreja, Parid (38) mengatakan, saat ini pendapatan panen padi di wilayah Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, mengalami peningkatan. “Kalau panen musim kemarin, banyak tanaman padi yang dirusak tikus, namun sekarang cukup baik,” katanya.

Musim hujan saat ini, ujar Parid, bulir padi lebih berisi dan merunduk sehingga membuat bobot bulir padi lebih berat. Selain itu, harga gabah kering yang dijual petani kepada para tengkulak juga mengalami kenaikan

. “Saat musim panen kemarin, harga gabah kering hanya dijual sekitar Rp500 ribu sampai 510 ribu per satu kwintalnya. Alhamdulillah, untuk panen padi sekarang harga gabahnya naik mulai dari Rp530 ribu sampai Rp550 ribu per satu kwintalnya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *