9.692 hektare Sawah Beralih Fungsi, Distan Kabupaten Sukabumi Lakukan Percepatan Tanam Padi

Salah seorang warga di Kecamatan Cibadak saat menggarap sawahnya.

SUKABUMI — Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, menyebutkan lahan pesawahan saat ini semakin terkikis. Hal ini terjadi, akibat banyaknya alih pungsi lahan. Dari data yang tercatat Distan Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lahan sawah yang tereleminasi atau beralih fungsi hingga saat ini mencapai 9.692 hektare.

“Jadi lahan sawah yang tersisa saat ini hanya 56.873 hektare, sementara target panen dan target tanam terus bertambah. Untuk itu kami melakukan optimalisasi lahan yang ada,” kata Kepala Distan Kabupaten Sukabumi, Sudrajat kepada wartawan, Rabu (7/7).

Bacaan Lainnya

Lanjut Sudrajat, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), memang telah mengingatkan tentang bahaya rawan pangan yang mungkin terjadi pada akhir tahun ini.

Rapat dinas Evaluasi Komando Strategi Pembangunan Pertanian Daerah (Kostrada) Kabupaten Sukabumi di Gedung Olahraga Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Senin (6/7/2020). | Sumber Foto:Dinas Pertanian

Sebab itu, Distan terus berupaya memaksimalkan lahan yang ada dengan percepatan tanam. “Mengantisipasi kekhawatiran itu, sejak Mei 2020 lalu kami terus menyisir seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi untuk percepatan tanam,” ujarnya.

Menurutnya, Distan saat ini terus berupaya melakukan penyisiran untuk mencari peluang menanam padi untuk masa tanam Oktober 2019 sampai Maret 2020 (OKMAR).

“Misalnya saja, di Poktan Karya Bhakti mengelola sekitar 80 hektare sawah di Bantargadung. Percepatan tanam terus kami lakukan, mengingat ada capaian yang harus diraih. Baik itu luas lahan tanam maupun hasil panennya nanti,” paparnya.

Sudrajat menambahkan, masa tanam padi baik sawah maupun ladang, terbagi dalam dua periode dalam satu tahun. Yaitu, Oktober-Maret dan April-September. “OKMAR sudah selesai kami lakukan dan dilanjutkan dengan masa tanam April hingga September nanti,” imbuhnya.

Adapun, sambung Sudrajat, target luas tanam padi pada tahun ini mencapai 164.626 hektare, terdiri dari 139.955 hektare padi sawah dan 24.671 hektare padi ladang.

“Untuk padi sawah, kami menargetkan panen sebanyak 732.700 ton. Padi ladang sebanyak 81.419 ton. Sehingga total target panen padi tahun ini adalah 814.120 ton. Mudah-mudahan tercapai,” terangnya.

Guna antisipasi gagal panen atau puso, pihaknya meminta para petani mengasuransikan tanaman padinya. “Silakan hubungi penyuluh masing-masing untuk asuransi ini, antisipasi seandainya puso. Maka akan mendapatkan ganti rugi dari pemerintah,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *