Pehutani : Lahan Produktif Selatan Capai 58 ribu

PATROLI : KPH Sukabumi, saat melakukan patroli di salah satu hutan yang berada di wilayah Sukabumi Selatan.

SUKABUMI – Dalam mengantisipasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi, terus melakukan safari dan sosialisasi kepada seluruh warga Sukabumi untuk lebih siap dan antisipatif dari segala potensi bencana yang dapat ditimbulkan. Salah satunya kebakaran.

Danru Polhut KPH Sukabumi, Vicky Yuldan mengatakan, safari dan sosialisasi tersebut, merupakan salah satu bentuk upaya preventif dalam mencegah dampak negatif dari musim kemarau. Seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Bacaan Lainnya

“Meski saat ini, cuacanya tidak menentu dan tidak bisa diprediksi, tetapi kami tetap meningkatkan kewaspadaan agar masyarakat dapat bekerjasama dan bahu membahu menjaga lingkungan. Salah satunya mengantisipasi bencana kebakaran hutan,” kata Vicky kepada Radar Sukabumi, Selasa (22/9).

Saat ini KPH Sukabumi selain melakukan safari dan sosialisasi kepada masyarakat, ia juga kerap menggencarkan patroli hutan terkait dengan pencegahan dan antisipasi serta mitigasi bencana yang berpotensi rawan kebakaran hutan.

“Ini perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya kita dalam mengantisipasi kebakaran,” imbuhnya.

Untuk memaksimalkan kinerja dilapangan, pihaknya mengaku KPH Sukabumi, tengah melakukan pemetaan terhadap potensi kebakaran hutan dan mempersiapkan sumber daya manusianya untuk melakukan patroli sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan kebakaran.

“Dalam mitigasi bencana kebakaran hutan, kami tengah mempersiapkan sarana dan prasaranannya untuk proses memadamkan kebakaran hutan. Sehingga saat diperlukan, mereka akan siap siaga,” ujarnya.

Sebab itu, ia berharap kerjasamanya dengan seluruh stakehoalder, khususnya warga agar dapat berperan aktif menjaga hutan dan lingkungannya.

“Kami sudah edarkan surat dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyampaikan soal larangan membuka lahan dengan cara pembakaran hutan, membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan,” timpalnya.

Saat ini, KPH Sukabumi telah memiliki lahan produktif seluas 58.000 hektare lebih yang ditanami pohon vinus, jati dan lainnya. Dari puluhan ribu hektare lahan produktif tersebut, semuanya berpotensi kebakaran, khususnya pada saat musim kemarau.

Meski saat ini, sudah memasuki musim hujan, tetapi bencana kebakaran itu tidak dapat diprediksi dan diketahui waktunya. “Makanya, sebagai salah satu antisipasi kita terus menggencarkan patroli hutan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *