Pawai Obor Jadi Tradisi Sambut Pergantian Tahun

CIBADAK– Ribuan warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, meriahkan tahun baru Islam 1440 Hijriah dengan Melakukan pawai obor. Dari pantauan Radar Sukabumi, ribuan warga tersebut turun ke jalan dengan membawa obor dari arah Pamuruyan menuju Lapangan Sekarwangi.

Tak hanya itu, warga juga tidak sedikit yang membawa (bedug red*) ketika beriringan. Sehingga, di sepanjang Jalan Siliwangi sempat terjadi kemacetan hingga beberapa saat.

Bacaan Lainnya

“Ini sudah menjadi budaya warga di sini. Kami berharap tradisi ini harus terjaga. Bahkan diselenggarakan di tahun yang akan datang,” kata Eka Andriana selaku Lurah Cibadak kepada radarsukabumi.

Untuk, jumlah peserta pawai obor mencapai hingga 3.000 orang. Sementara, peserta berasal dari 29 ke-RWan yang berada di Cibadak. “Saya sangat berterima kasih kepada warga yang sudah ikut serta dalam pawai. Kami harap, dengan adanya kegiatan ini bisa mempererat ukhuwah islamiyah (Persaudaraan),” harapnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menuturkan, pergantian tahun khususnya tahun baru Hijriyah merupakan momentum bersama, momentum berjamaah untuk mengintrospeksi diri dan melakukan transformasi ke arah kondisi yang lebih baik.

“Sebagai hamba Allah SWT maupun sebagai makhluq sosial, maka selayaknyalah kita bersama selalu bermuhassabah guna meraih kebaikan dan ketawadhuan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak,” tutur Marwan.

Ia mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan Visi Terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang Religius dan Mandiri, pada momentum menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah ini akan terus berupaya dan mendorong seluruh elemen masyarakat agar lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

”Mari kita selalu memohon Rahmat, memohon berkah dan memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan kita, dan perbuatan-perbuatan kita di masa yang lalu, dengan harapan, perilaku dan perbuatan kita di hari esok lebih baik berada dalam bimbingan dan tuntunan Allah, ” ungkapnya.

Tak hanya itu saja, Ia berharap penyelenggaraan peringatan tahun baru semacam ini tak sebatas pada kegiatan seremonial saja, tetapi seluruh umat dapat teringat dan diingatkan akan hakikat kehidupan dunia yang hanya sementara.

“Perjalanan waktu yang terus berputar hendaknya digunakan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat,” pungkasnya. (cr16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *