SUKABUMI — Meski pemerintah melarang untuk berziarah kubur, tak membuat warga muslim Kabupaten Sukabumi mengurungkan niatnya untuk mendatangi makam leluhurnya. Warga tetap semangat melaksanakan tradisi ziarah kubur yang selalu dilaksanakan usai mengikuti salat Idul Fitri Syawal 1442 Hijriah.
Sperti disalah satu kompleks pemakaman muslim di wilayah Kecataman Cibadak dan Kecamatan Cicantanyan, Kabupaten Sukabumi terlihat masih banyak warga yang berdatangan, ada juga yang sedang membersihkan makam sanak saudaranya dan ada yang sedang berdoa.
Wahidin (35), salah seorang warga kelurahan Cibadak yang datang bersama keluarganya tampak sedang membersihkan makam Bapaknya. Dia mengaku tetap memilih berziarah meski menyadari kalau saat ini Kabupaten Sukabumi tengah dalam masa pandemi COVID-19.
Ziarah sudah menjadi kegiatan rutin yang selalu kami lakukan setiap tahun, biasanya sebelum lebaran kami datang membersihkan makam kemudian selesai sholat kami sekeluarga datang lagi untuk berdoa,” tutur Wahidin, Kamis (13/5/2021).
Senada dengan Wahidin, Gita warga Desa Sukadamai juga mengungkapkan hal yang sama. Dia bersama keluarga tetap melakukan ziarah meskipun situasinya masih dalam situasi pandemi. Kebiasaan berziarah menurutnya sulit ditinggalkan karena sudah sering dilakukan.
“Ziarah untuk mengirimkan doa kepada orang yang dicintai yang sudah meninggal sambil mengingat kematian dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,” kata Gita.
Sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar warga muslim di Kota Manado untuk melakukan ziarah kubur usai melaksanakan salat id. Hari pertama lebaran ini juga biasanya dimanfaatkan untuk silaturahmi dengan sanak saudara terlebih dahulu.(hnd)