Marwan : Delapan Desa Masih Berstatus Tertinggal

SIMBOLIS : Bupati Sukabumi, Marwan Hamami bersama Komandan Kodim 0622 Sukabumi, Letkol Arm Suyikno, Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif saat menyambangi lokasi program TMMD ke 108 di wilayah Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Selasa (30/6).

KALIBUNDER – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan bahwa saat ini di Kabupaten Sukabumi ada delapan desa dengan status tertinggal. Sementara, desa berkembang ada 239 desa dan status desa maju 121 dan mandiri 13 desa. Hal tersebut terkuat saat dirinya membuka secara resmi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 108 di Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Selasa (30/6).

“Semoga dengan adanya program TMMD ini menjadi semangat dan dapat mendorong serta membantu pemerintah daerah dalam pembangunan di Kabupaten Sukabumi, Program TMMD ini, dapat membantu percepatan di daerah. Sehingga, hasil pembangunannya bisa dinikmati oleh masyarakat,” jelas Marwan.

Bacaan Lainnya

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini, program TMMD dapat memperkokoh kemanunggalan TNI dan rakyat. Selain itu, program tersebut juga bisa menumbuh kembangkan gotong royong di masyarakat. “Budaya gotongroyong adalah modal kemajuan wilayah. TNI harus bisa memberikan semangat kepada masyarakat Sukaluyu. Kita dorong bersama semangat gotong royong masyarakat untuk kemajuan wilayah,” imbuhnya.

Pelaksanaan TMMD tersebut dapat meningkatkan sinergitas antar lintas sektoral. Selain itu, dapat membuka peningkatan berbagai sektor di daerah bagi masyarakat. “Di wilayah Kalibunder ini ada curug yang bisa diberdayakan untuk peningkatan perekonomian masyarakat sebagai destinasi wisata baru. Maka, infrastruktur pendukungnga kita dorong untuk bisa dibangun,” paparnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0622 Sukabumi Letkol Arm Suyikno mengatakan, pelaksanaan TMMD tersebut dibuka serentak hari ini secara nasional. Dalam pelaksanaannya, melibatkan semua unsur di TNI baik angkatan darat, laut dan angkatan udara.

“Termasuk semua elemen lainnya untuk memajukan daerah tertinggal. Dalam TMMD ini, ada pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kecamatan. Pembangunan jembatan itu menjadi ikon TMMD kali ini,” katanya.

Pelaksanaan TMMD akan dilaksanakan selama 30 hari. Hal itu terhitung dari 30 Juni hingga 30 Juli mendatang. Sebelum dibuka pembukaan kegiatan TMMD, pihaknya mengaku telah melaksanakan pra TMMD sejak 17 Juni lalu dengan melibatkan 150 personel untuk kegiatan bersifat fisik dan non fisik. “Untuk data kegiatan kegiatan fisik ada 13 kegiaatan diantaranya, pembangunan pengaspalan jalan desa, Rutilahu dan masih banyak lagi yang lainnya. Sementara untuk sasaran nonfisik terdapat 10 kegiatan meliputi penyuluhan kependidikan, keagamaan, kesehatan, pertanian, peternakan, kepemerintahan desa, keamanan dan ketertiban masyarakat, penyuluhan program KB, kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan serta Pembinaan Pramuka Saka Wira Sartika,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *