KABUPATEN SUKABUMI

Krisis Air di Desa Titisan Sukalarang, Dugaan Akibat Galian Tambang

×

Krisis Air di Desa Titisan Sukalarang, Dugaan Akibat Galian Tambang

Sebarkan artikel ini
Camat Sukalarang, Amir Hamzah
Camat Sukalarang, Amir Hamzah

SUKABUMI – Camat Sukalarang Amir Hamzah angkat bicara soal krisis air yang melanda Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang. Amir yang baru sebulan menjabat sebagai Camat Sukalarang mengaku telah berkoordinasi dengan kepala desa setempat agar kebutuhan air warga dapat terlayani.

“Saya disini baru satu bulan menjabat sebagai Camat Sukalarang. Saya juga sudah mendapatkan laporan dari kepala desa. Bahwa sebagian masyarakat di Desa Titisan telah mengalami krisis air bersih,” kata Amir Hamzah kepada Radar Sukabumi pada Rabu (13/10).

Menurut Amir, krisis air bersih tersebut merupakan suatu permasalahan yang harus disikapi dengan serius dan harus segera diselesaikan. Karena, dirinya menilai air itu merupakan salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat.

“Kami sudah mengambil langkah. Bahkan, pemerintah Desa Titisan juga sebenarnya sudah berencana melakukan pembangunan pada beberapa titik membuat sumur bor untuk mengantisipasi kekeringan ini,” ujarnya.

Namun rencana tersebut sempat terhambat dengan alasan pandemi Covid-19 sehingga anggaran yang seharusnya digunakan untuk realisasi sumur bor mengalami refocussing. “Sehingga desa tidak mampu memberikan untuk menangani persoalan itu,” paparnya.

Untuk itu, pemerintah Kecamatan Sukalarang berupaya maksimal dengan cara mendekati pimpinan sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Sukalarang untuk mengetahui bagaiman bisa menangani persoalan itu secara bersama-sama. “Hal ini, dilakukan agar mereka dapat menyalurkan program CSR-nya terhadap pembangunan sarana air bersih di Desa Titisan,” timpalnya.

Ketika disinggung mengenai dugaan penyebab warga mengalami krisis air bersih yang disinyalir karena banyaknya perusahaan yang melakukan sumur bor dan penggalian tambang pasir. Dirinya menjawab, belum bisa memberikan keterangan secara resmi.

“Kalau soal itu kami belum bisa jawab dan kami pun tidak bisa menduga-duga. Karena, hal itu harus dilakukan uji coba lapangan yang dilakukan oleh tim khusus. Untuk itu, saat ini kami masih fokus dalam penanganan krisis air bersih agar warga tidak kesulitan untuk mendapatkan air,” pungkasnya. (Den/d)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *