SUKABUMI – Satu dari dua korban kebringasan seorang pemuda berinisial DH (30) di Kampung Tanah Putih, RT 04/RW 05, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, kondisinya masih tak sadarkan diri pada Jumat (28/07) malam.
Kepala Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Deni Suwandi kepada Radar Sukabumi mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung bergegas melakukan pendampingan terhadap kedua korban untuk mendapatkan tindakan medis yang intensif.
“Tadi saya bawa dua korban ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi itu, siang tepatnya bada Salat Jumat. Nah, malam ini juga masih di rumah sakit untuk mengurus administrasinya. Karena, menurut keterangan dari tim medis, bahwa pengobatan kedua korban itu tidak bisa ditanggung menggunakan BPJS atau KIS,” kata Deni kepada Radar Sukabumi pada Jumat (28/07).
Korban pertama yang diketahui bernama Abah Emik Hamami (80) itu, kondisinya masih kritis atau belum sadarkan diri. Sementara, luka yang dialami Abah Emik, cukup besar, mulai dari luka leher ke ujung dan dagunya juga mengalami luka sayatan senjatan tajam.
“Iya, hanya urat besarnya masih nyambung katanya belum putus. Kayanya, sekarang korban sudah masuk ruang ICU RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi,” bebernya.
Korban pertama yang diketahui Abah Emik ini, belum sadarkan diri setelah digorok pada bagian lehernya oleh terduga pelaku dengan menggunakan senjata tajam jenis golok. “Pelaku itu, bukan orang desa kami. Karena, ia datang ke kampung itu hanya cuman untuk berobat ke Abah Emik. Tapi, malah ngehajar yang ngobatinnya,” ujarnya.
“Jadi, katanya di kampung itu ada saudaranya. Nah, sama saudaranya pelaku itu dibawa ke situ, untuk berobat di Abah Emik,” tandasnya.
Sementara untuk korban kedua yang diketahui bernama Bah Asep, saat ini tengah menjalani operasi dan kondisinya sudah sadarkan diri. “Untuk kondisi lukanya, Bah Asep itu ada pada bagian kepala, tangan, kaki, punggung sama telinga sebelah kanannya putus, akibat sabetan senjata tajam pelaku,” pungkasnya. (Den)
