Ketua IKIAD Tinjau SDN Cikaramat Roboh

Ketua IKIAD Kabupaten Sukabumi, Asti Aisyah Wulandari saat mengecek kondisi atap bangunan SDN Cikaramat yang roboh.

PALABUHANRATU — Kondisi ambruknya atap SDN Cikaramat, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendapatkan perhatian serius dari Ketua Ikatan Istri Anggota Dewan (IKIAD) Kabupaten Sukabumi, Asti Aisyah Wulandari. Istri dari Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara ini berkunjung didampingi anggotanya, Runrun, kader Gerindra dan anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Ace Herlina.

Di lokasi, ibu berparas cantik itu langsung mengecek kondisi bangunan masih kokoh yang atapnya ambruk itu. Dirinya juga mempertanyakan seputar kronologis kejadian hingga mengecek seluruh bangunan dan ruangan yang rusak dan bangunan yang masih utuh hingga kondisi MCK, perpustakaan yang penuh debu dan kondisi tempat pembuangan sampah.

Bacaan Lainnya

Menurut Asti, selayaknya, bangunan rehab tahun 2007 itu belum waktunya rusak. Hal ini membutuhkan perawatan rutin yang harus dilakukan oleh pihak sekolah. Sehingga tidak mudah lapuk dan rusak. Kendati demikian, kondisi ambruknya atap bangunan SDN itu harus mendapatkan prioritas. Hal ini menyangkut masa depan anak bangsa.

“Saya sudah komunikasikan dengan suami saya (Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi) dan Ketua Komisi IV agar masuk prioritas. Tapi saya pesan, agar sekolah ini dirawat dengan baik. Jangan banyak debu seperti ini. Kan harus sehat,” kata Asti di sela-sela kunjungannya, Jum’at (6/12).

Di lokasi, Asti juga berkoordinasi dengan Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Agus Muharam dan Kepala SDN Cikaramat, Suherman. Saat mengecek ruang kelas dan perpustakaan, ia meminta agar memperbaiki penerangan dan meningkatkan kebersihan dan kerapihan ruang kelas. Sebab, terlihat dari tiga ruang kelas yang masih digunakan sebagai ruang kelas belajar (RKB) oleh 237 siswa, tidak terdapat listrik dan kotor.

Sementara itu, Suherman menyebutkan, sebenarnya pihaknya masih kekurangan ruang kelas. Sebab, dari tujuh ruangangan, satu kondisi atapnnya lapuk, satu ruanga atapnya ambruk dan dua ruangan sedang direhab dan tiga ruangan masih digunakan.

“Sementara kami gunakan tiga ruang kelas dibagi pagi dan siang. Sedangkan soal penerangan, sebenarnya ada, tapi tidak dipasang lampu neonnya, ” paparnya.

Pria yang hanya setahun lagi menjelang pensiun itu berharap, dari hasil kunjungan IKIAD dan anggota DPRD, sekolahnya mendapatkan perhatian untuk segera direhab. “Selain RKB juga perpustakaannya saya berharap mendapatkan bantuan. Sehingga anak didik kami merasa nyaman dalam belajar, ” harapnya.

Sedangkan Agus Muharam mengaku, dirinya mengunjungi SDN Cikaramat itu mendapatkan instruksi dari Bupati Sukabumi. Kondisi atap bangunan yang lapuk itu, tentu akan masuk prioritas. “Ya kondisinya memang begitu adanya. Dari 1500 yang rusak, yang bisa ditangani baru empat ratusan. Hal ini disesuaokan dengan kondisi anggaran,” kata Agus.

Ditanya soal berapa anggaran penddikan 2019, ia tak mau mengemukakan. Sebab, datanya masih simpang siur. “Kalo itu (anggaran) bingung. Sumbernya kan banyak. Yang pasti, rehabnya disesuaikan dengan kemampuan anggaran,” sebutnya.

Atap ruangan kelas roboh itu, berdampingan dengan atap ruangan kelas yang sedang dibangun. Dari spanduk proyek yang dibangun CV. Makmur Jaya, pembangunan atap dua ruangan kelas itu senilai Rp159,650 juta dari APBD 2019 dengan nomor SPK 024/04/PPK/REHABBERATSDNCIKARAMAT/DISDIK/2019.

Informasi yang dihimpun, atap ruang kelas itu ambruk sekitar pukul 10.00 WIB. Tak ada korban saat kejadian, namun kejadian tersebut menjadi bahan perhatian. (*/adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *