SUKABUMI – Mendekati perayaan Idul Adha harga daging ayam di pasar semi modern Palabuhanratu pada pekan sebelumnya Rp 38ribu per Kg, kini di pekan pertama bulan Juni 2023, harganya naik Rp2ribu per Kg menjadi Rp 40ribu per Kg.
Harga tersebut berbanding terbalik dengan harga telur ayam yang terus mengalami penurunan harga
Kondisi tersebut banyak dikeluhkan para pedagang dan pengunjung pasar, seperti salah seorang pembeli Dede Kurnia (43) warga Cipatuguran, mengaku kecewa dengan mahalnya harga daging ayam terlebih saat ini mendekati perayaan idul adha atau lebaran haji.
Sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai pedagang bubur, naiknya harga daging ayam tersebut dirasakan berat bagi Dede, pasalnya mengganggu uang belanja kebutuhan rumah tangga dan jualannya.
“Ya mau tidak mau, terpaksa mengurangi jatah belanja kebutuhan lain, saya beli biasanya daging ayam 1,5 Kg setiap dua hari sekali, sekarang dikurangi 1 Kg saja,” ujarnya.
“Nah yang 1 Kg ini dibagi dua, buat di makan bareng keluarga setengah Kg lebih, paling yang 7 – 8 ons nya buat campuran jualan bubur ayam,” sambungnya.
Dede berharap, harga daging ayam mendekati lebaran tidak ada lagi kenaikan harga, dan pemerintah bisa membantu menormalkan kembali harga seperti sebelum sebelumnya.
“Saya hanya pedagang kecil, mudah mudahan harganya normal kisaran Rp 30- 35ribu per Kg,” ucapnya.
Sementara ditambahkan, Syahroni (36) yang sehari hari berjualan di warung nasi menambahkan, terpaksa membeli daging meski harganya mahal dan berpengaruh terhadap pendapatan dan penjualannya, namun hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Kalau gak dibeli, kita gak bisa jualan, terpaksa mau bagaimana lagi, asal saya bisa tetap jualan buat hidupin keluarga,” singkatnya.
Dilokasi berbeda, pencatat harga sembako di Pasar Semi Modern Palabuhanratu Maulana mengatakan kenaikan harga daging ayam berdasarkan wawancara dengan para pedagang akibat mahalnya harga pakan.
