SUKABUMI – Arus mudik dan balik lebaran 2022 telah usai. Namun ternyata ada catatan penting yang harus diperhatikan, yakni kurangnya sosialisasi jalur Pantai Selatan Jawa atau Pansela.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi Dedi Chardiman mengatakan, sesuai arahan dari Kementrian Perhubungan RI dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) RI, jalur Pansel harus diinformasikan kepada masyarakat.
“Sesuai dengan arahan pemerintah pusat pak mentri perhubungan dan mentri PU dalam berbagai kesempatan untuk menginformasikan kepada masyarakat berkaitan dengan alternatif mudik di jawa menggunakan jalur selatan,” ungkap Dedi, Rabu (11/5).
Dedi menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan di lapangan untuk mudik dan libur lebaran tahun ini, memang sudah ada yang melintasi Jalur Pansela. Namun begitu, kata Dedi lagi, kendaraan pemudik belum terlalu banyak yang melintas menggunakan jalur pansela.
“Dari pantauan mungkin kalau dipersentasikan, dari persentase semua yang mudik itu kira kira 10 sampai 20 persen ada yang menggunakan Jalur Pansela,” sambungnya.
Dedi beralasan belum banyaknya pemudik menggunakan Jalur Pansela karena akses jalan belum dikenal masyarakat secara luas serta infrastrutur jalan yang masih perlu adanya penyempurnaan.
“Mudah mudahan dengan semakin banyak disosialisasikan kepada masyarakat jalur pansela kedepan menjadi pilihan mudik,” tandasnya.
Diketahui pemerintah mengumumkan jalur Pansela sebagai jalur alternatif yang bisa digunakan saat mudik lebaran 1443 H/ 2022 M. Kabupaten Sukabumi sendiri masuk lintasan Jalur Pansela dimulai dari perbatasan Cibareno, Kabupaten Lebak Banten hingga perbatasan Cianjur. (cr2/d)