SUKABUMI – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami akhirnya angkat bicara soal protesan warga terkait kondisi jalan rusak yang dipenuhi kubangan air di sepanjang ruas Jalan Raya Panggeleseran – Cibatu, Kecamatan Cikembar.
Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini, mengaku akan segera memperbaiki ruas Jalan Raya milik pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi itu. “Iya itu nunggu anggaran turun. Sebenarnya, anggarannya akan segera turun. Tetapi, kalau masyarakat tidak sabar, iya susah,” kata Marwan Hamami kepada Radar Sukabumi belum lama ini.
Ketika disinggung mengani waktu soal rencana pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi akan memperbaiki jalan raya di jalur tersebut. Ia menjawab, belum memastikan kapan waktu yang tepat akan dikerjakan perbaikannya. Namun, demikian ia akan berupaya maksimal pada tahun ruas Jalan Raya Panggeleseran – Cibatu, Kecamatan Cikembar, akan diperbaiki.
“Untuk jalan Panggeleseran – Cibatu itu, secara seluruhnya tidak akan diperbaiki, tetapi kita akan memperbaiki jalan yang rusak parahnya dulu. Iya, jadi jalan berlubang akan menjadi skala prioritasnya,” tandasnya.
Menurutnya, perbaikan jalan rusak di Kabupaten Sukabumi ini, mayoritas terkendala soal hambatan waktu yang dinilai telat atau lama. Ini terjadi karena berubahnya harga yang kemudian pemerintah menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Iya, jadi harus disesuaikan lagi. Contohnya yang harusnya dilakukan perbaikan jalan rusak sepanjang 1 Kilomter, jadi 800 meter. Otomatis ini, mengurangi panjang perbaikan. Ini kan uangnya harus ditambahin lagi, makanya gak lama proses untuk perbaikannya,” timpalnya.
Sementara itu, seorang warga Kampung Tanjankalengka, RT 04/RW 04, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Munajat (64) mengatakan, ruas jalan raya yang dapat menghubungkan Kecamatan Cikembar dengan Kecamatan Jampantengah ini, kondisinya rusak berat. Kondisi ini, telah menyebabkan warga kesulitan untuk melintas di jalan tersebut, apalagi saat musim hujan.
“Jalan ini, banyak aspalnya yang terkelupas,” jelas Munajat kepada Radar Sukabumi, Minggu (10/07/).
Akibat kerusakan jalan ini, sambung Kamaludin, arus transportasi di wilayah tersebut terhambat. Kendaraan roda dua maupun roda empat sangat kesulitan saat melintas di lokasi yang terdapat kubangan lumpur, terlebih ketika musim hujan tiba.
