Persoalan BUMDes Sukalarang Berlanjut

TAK ADA AKTIVITAS: Warga Kampung Lokantara, RT 3/7, Desa/Kecamatan Sukalarang menunjukan mesin jahit milik LPK Bumdes Desa Sukalarang, yang sekarang ini jarang digunkanan kemarin (15/9). (DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKALARANG – Tak ingin persoalan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sukalarang berlanjut, pemerintah Desa Sukalarang berencana menggelar musyawarah antara warga dan pengurus Bumdes supaya persoalan ini selesai.

Sekretaris Desa Sukalarang, Nunung Indriani mengatakan, pemerintah Desa Sukalarang dalam waktu dekat ini akan memfasilitasi warganya untuk mediasi dengan pengurus Bumdes.

Bacaan Lainnya

Tujuannya untuk mencari solusi mengenai persoalan warga yang mempertanyakan dana bantuan dari Kementerian Desa. “Tadinya mau hari ini pertemuan warga dengan Bumdes Desa Sukalarang itu. Namun warga yang mempersoalkan bantuan dari Kementerian tidak datang, jadi akan kita jadwal ulang untuk pertemuannya,” jelas Nunung kepada Radar Sukabumi, kemarin (16/9).

Menurutnya, Bumdes Desa Sukalarang tidak pernah mendapatkan bantuan dari Kementerian Desa untuk pengadaan mesin jahit yang dikelola oleh Bumdes Sukalarang. “Ini bisa dilihat dari APBDes Desa Sukalarang, selama 2019 tidak ada bantuan apapun dari pemerintah pusat,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa/Kecamatan Sukalarang mempertanyakan bantuan dari Kementrian Desa untuk Bumdes Sukalarang. Bantuan untuk pengadaan mesin jahit itu, diduga tidak direalisasikan oleh Bumdes Sukalarang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, melakukan kunjungan kerja ke Bumdes Desa Sukalarang pada Senin (14/1) lalu.

Saat itu, Eko berjanji akan memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp50 juta kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk pembelian mesin jahit yang dikelola oleh Bumdes Sukalarang.

“Waktu itu, Pak Menteri bilang kepada kami akan memberikan uang sebesar Rp50 juta untuk pengadaan mesin jahit di LPK yang dikelola Bumdes ini. Namun hingga saat ini bantuan tersebut tidak ada,” jelas seorang warga Rudi Hermawan (28), asal Kampung Lokantara, RT 3/7, Desa/Kecamatan Sukalarang kepada Radar Sukabumi.

Rudi menduga, bantuan pengadaan mesin jahit itu tidak direalisasikan oleh Bumdes Desa Sukalarang. Sebab sampai saat ini LPK yang dikelola Bumdes tidak ada pengadaan mesin jahit. “Bahkan, saat ini LPK yang dikelola Bumdes Desa Sukalarang tidak berjalan,” bebernya.

Rudi pun bersama warga lainnya berjanji akan mendatangi kantor Desa Sukalarang, mempertanyakan soal anggaran bantuan dari Kementerian Desa tersebut.

“Minggu ini, kami bersama beberapa warga akan menanyakan anggaran itu. Sebenarnya, kami sudah komunikasi dengan Ketua Bumdesnya. Namun sayang, jawabnya tidak jelas dan terkesan banyak yang ditutupi,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *