Kasus Egi Direkonstruksi

PALABUHANRATU – Pembunuhan terhadap korban, Egi Adi Wiguna (28) warga Kampung Cibatulik, RT 15/04, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, ternyata dilakukan secara sadis.

Hal itu terlihat dalam rekonstruksi yang digelar aparat Penyidik Polres Sukabumi, kemarin (27/9/2017).

Bacaan Lainnya

Dalam rekonstruksi itu, selain menghadirkan pelaku yakni RF alias Igan (23) dan Pik alias Opik (20), polisi juga menghadirikan dua angkutan umum, yang menjadi tempat pembacokan pelaku terhadap korban.

Terdapat 20 adegan yang diperagakan pelaku, dengan disaksikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan saksi. Dimulai dari mempersiapkan senjata sampai korban dibacok dan tergeletak di jalan.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Dhoni Erwanto menjelaskan, pra pekontruksi pembunuhan ini dilakukan untuk mendapatkan keterangan secara jelas, meyakinkan dan identik. Sehingga, antara keterangan, saksi, kejadian, barang bukti dan hal lainnya yang berkaitan dengan kasus ini jelas.

“Gunanya untuk membuat kasus ini jelas,” paparnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (27/9/2017).

Menurut Dhoni, hasil rekontruksi tim penyidik, ada sekitar 20 adegan yang diperagakan.

Semua adegan berdasarkan keterangan pelaku bersama dengan saksi yang ada di lokasi pembunuhan. Mulai dari persiapan hingga korban tergeletak di jalan untuk meminta pertolongan.

“Awalnya pra rekontruksi ada 19 adegan, namun setelah direkonstruksi ada tambahan satu, berdasarkan hasil keterangan saksi,” ungkapnya.

Saksi mata, Riaz Azhar (16) yang juga sopir angkot menyebutkan, saat pelaku masuk ke dalam angkot, mereka langsung bertengkar dengan korban.

Dengan brutal, korban pun akhirnya dibacok dan ditusuk oleh pelaku.

“Pas saya mau lihat ke belakang, darah korban mengenai muka saya. Sadis memang, tidak tega saya melihatnya,” ungkapnya.

Dalam adegan lain, Riaz menggambarkan pelaku meronta kesakitan dan meminta pertolongan hingga ke luar mobil. Karena tidak kuat atas lukanya, korban pun akhirnya tergeletak di jalan.

Teriakan korban membuat warga setempat berdatangan. Akhirnya, korban dimasukan kembali ke mobil untuk kemudian dibawa ke rumah sakit.

“Korban meringis kesakitan dengan berlumuran darah. Setelah itu, dia ke luar dan berteriak meminta tolong. Karena mungkin gak kuat, korban akhirnya tergeletak. Setelah itu korban dimasukan kembali ke dalam mobil sebelum akhirnya meningal dunia di tengah perjalan rumah sakit,” bebernya.

Dalam rekontruksi tersebut, pelaku menggambarkan kesadisan dalam membunuh korban.

Dimana, untuk memastikan korban, sampai istri korban yang saat itu melihat langsung terus mengeluarkan air mata.

bahkan sempat akan menampar pelaku namun berhasil diamankan petugas.

(Cr10/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *