SUKABUMI — Hingga saat ini, harga kedelai masih belum ada tanda-tanda penurunan. Hal tersebut, telihat berdasarkan pantauan di sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Sukabumi. Saat ini, Rata-rata kedelai dijual Rp9000 sampai Rp9400 dalam setiap kilogramnya. Para pengrajin tahu dan tempe menanti langkah pemerintah untuk menstabilkan kembali harga dipasaran.
Salah satu pengrajin tahu di Kecamatan Cisaat, Adang kembali mengeluhkan mahalnya harga bahan baku tahu tersebut. Karena menurutnya, dampak mahalnya kedelai tersebut semakin terasa baginya.
“Stok lama kedelai saya sudah habis, saat ini untuk memenuhi permintaan saat terpaksa beli dengan harga yang mahal,” terangnya kepada Radar Sukabumi, Senin (18/1/2021).
Adang berharap, pemerintah dapat mengambil langkah secepatnya agar para pengrajin tahu dan tempe dapat kembali stabil. Bahkan, jika kedepan harga masih tinggi pihalnya bisa saja menghentikan produksi atau menaikan jual.
“Bisa saja saya hentikan sementara, atau mungkin harga jualnya ditingkatkan. Tapi, pastinya muncul maslah baru bagi para pedagang maupun konsumen,” terangnya.
Adang mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum menaikan harga jual ataupun memperkecil ukuran tahu yang diproduksinya karna masih berharap Pemerintah mengambil kebijakan yang tepat.
“Belum ada yang dikurangi sampai saat ini, saya masih berusia kepada pemerintah untuk kembali menstabilkan harga kedelai,” tutupnya.