Diperbaiki, Jalan Palabuhan II Malah Diprotes

Hal ini, dipicu karena tidak berfungsinya laju dari arah Jalan Raya Cikembang secara normal, karena sebagian jalan dipakai tempat material untuk pembangunan rabat beton tersebut.

Pihaknya pun mengaku geram dengan pembangunan proyek yang dinilai semrawut tersebut. Menurutnya, selain jalan berdebu, dirinya juga kerap terjebak macet jika sedang mengantar dan menjemput istrinya kerja ke PT GSI I Cikembar.

Bacaan Lainnya

Apalagi dimusim penghujan, badan jalan selain berlubang juga dipenuhi lumpur. Belum lagi terjebak macet karena harus bergantian melaju, lantaran sebagian jalan tertutup materil jalan. “Jalan ini sering dilalui kendaraan. Apalagi, saat jam masuk dan pulang kerja karyawan, pasti akan padat. Ditambah lagi, dengan pengerjaan rambat beton tentu kemacetan bertambah parah,” tandasnya.

Hal serupa, dikatakan seorang sopir angkutan kota (Angkot) Trayek 19 jurusan Lembursitu-Cikembang, Asep (27) mengatakan, akibat minimnya pengaturan lalu lintas dalam pengerjaan proyek rabat beton tersebut, selain menyebabkan kemacetan juga telah berdampak pada penghasilannya menjadi menurun.

“Biasanya, saya sehari bisa narik penumpang 5 sampai 7 kali putaran. Namun, setelah ada proyek ini paling juga 3 sampai 4 kali putaran. Hal ini, terjadi karena waktu operasionalnya habis dengan waktu kemacetan. Apalagi, kalau saat jam keluar buruh pabrik. Pasti kami kesulitan melintasi jalan ini,” katanya.

Hingga berita ini ditulis, wartawan koran ini belum mendapatkan klarifikasi dari pihak pelaksana proyek selaku penanggung jawab dalam pembangunan perbaikan jalan yang diprotes warga tersebut. Pungkasnya.

(den/hnd/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *