Cuaca tak Bersahabat, Dompet Nelayan Sukabumi pun Melarat

Suasana perahu milik nelayan saat bersandar di dermaga Palabuhanratu karena cuaca esktrem. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI, RADARSUKABUMI – Cuaca ekstrem yang melanda perairan laut Selatan Sukabumi, Palabuhanratu, Kabupaten Sukaumi berdampak buruk terhadap nasib para nelayan. Karena sudah beberapa hari terakhir para petani laut itu menganggur dan memilih memarkirkan perahunya ketimbang memaksakan diri melaut.

Seorang nelayan Palabuhanratu, Anwarullah (47) mengatakan, ratusan nelayan di perairan laut Palabuhanratu, telah memilih menyandarkan perahunya di dermaga ketimbang pergi melaut ditengah cuaca ektrim gelombang tinggi dan angin kencang.

Bacaan Lainnya

“Kondisi seperti ini, sudah berlangsung sejak empat yang hari lalu,” kata Anwarullah kepada Radar Sukabumi, Jumat (11/12).

Dia mengungkapkan bahwa kondisi perairan di Teluk Palabuhanratu saat ini kurang bersahabat untuk melaut. Situasi seperti ini tentu membahayakan keselamatan nelayan dan berimbas kepada minimnya hasil tangkapan.

“Para nelayan di sini tidak bisa melaut karena cuacanya sedang tidak bersabat. Bahkan, ketinggian ombak diperkirakan mencapai tiga meter lebih. Kalau dipaksakan melaut juga sulit dan hasilya jelek,” bebernya.

Pihaknya mengaku, para nelayan diperairan laut Selatan Sukabumi, khususnya di teluk Palabuhanratu, sudah mendapatkan imbauan dari BMKG dan HNSI dari jauh-jauh hari. Dalam imbauan itu, BMKG dan HNSI meminta kepada para nelayan untuk meningkatkan kewaspadaanya, ditengan cuaca ekstrem.

“Selaian itu, BMkG dan HNSI juga meminta agar menunda aktivitas melaut karena cuaca di laut sedang tidak bersahabat,” paparnya.

Untuk itu, semenjak cuaca ekstrem mayoritas para nelayan di perairan teluk Palabuhanratu, telah beralih profesinya untuk mencari penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Diantaranya, menjadi tukang ojek, buruh bangunan, bertani dan memperbaiki perahu.

“Apabila para nelayan memaksakan melaut, dikhawatirkan terjadi hal yang tak diinginkan. Mau bagaimana lagi, demi keselamatan ya mau gak mau kita menjadi tukang ojek dulu meski kadang saat pulang ke rumah hasilnya tidak sebanding dengan hasil melaut,” bebernya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Himpunan nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Sulaeman mengatakan, untuk menjaga dari hal-hal yang tak diinginkan, HNSI sudah memberikan himbauan kepada para nelayan khususnya di wilayah Palabuhanratu untuk sementara waktu, menunda aktivitas melaut mengingat cuaca akhir-akhir ini sedang tidak bersahabat.

“Kami sudah menghimbau kepada seluruh nelayan Sukabumi untuk mengikuti dan memperhatikan perkembangan cuaca. Kalau dalam kondisi kurang baik kami himbau untuk tidak melaut,” jelasnya.

Pihaknya mengaku, HNSI selalu melakukan koordinasi dengan BMkG untuk mengetahui perkembangan cuaca di perairan laut Selatan Sukabumi, khususnya di perairan laut Selatan Sukabumi. “Semenjak cuaca esktrim, memang benar banyak para nelayan hingga ratusan nelayan yang tidak pergi melaut. Ini bisa dilihat dari banyaknya perahu yang bersandar di dermaga Palabuhanratu,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *