Bikin Macet, PKL di Alun-alun Palabuhanratu Ditertibkan

PALABUHANRATU – Dinilai mengganggu dan kerap timbulkan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Siliwangi, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di trotoar atau pinggir jalan ditertibkan Satpol PP Kabupaten Sukabumi.

Dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi pada Satpol PP Syarifudin, puluhan personel diterjunkan guna melakukan penertiban para PKL untuk berpindah lokasi berjualan, Minggu (19/6) sore.

Bacaan Lainnya

“Karena memang selama ini Jalan Siliwangi terganggu aktivitasnya terutama dengan kepentingan kepentingan mereka dalam hal ini konsumen atau pembeli,” kata Syarifudin.

Syaripudin menjelaskan, keberadaan para PKL kerap menyebabkan kemacetan arus lalulintas. Sebab pembeli dagangan PKL selalu memarkirkan kendaraannya di tempat yang bukan untuk parkir.

“Karena memang tidak ada spot untuk parkir, mereka berhenti di bahu jalan sembarangan sehingga membuat kemacetan arus lalin. Seluruh pedagang direlokasi secara bertahap ke jalan dibelakang gedung Setda, mereka yang biasa berjualan di area di depan Masjid Agung Alun-alun Palabuhanratu,” kata dia.

Relokasi yang dilakukan juga menurutnya hanya sementara dan masih bersifat alternatif. Sebab belum ada kajian untuk tempat relokasi secara permanen.

“Jadi kita geser ke area yang memungkinkan, di belakang Gedung Setda sipatnya sementara, untuk relokasi permanen akan kita lakukan kajian kajian kedepan,” bebernya.

“Alhamdulillah tidak ada protes karena memang tiga hari kebelakang kita sudah sosialisasi, sudah kita sampaikan termasuk juga hal yang melanggar dan yang paling utama terganggunya kepentingan umum,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku pasrah atas penertiban yang dilakukan oleh personel Satpol PP.

Namun begitu ia berharap pemerintah menyediakan tempat relokasi yang nyaman dan strategis dan mudah dijangkau para pembeli.

“Mau gimana lagi, kita ikuti aturan yang diberlakukan, kalau bisa secepatnya ada tempat yang strategis untuk kami berjualan dan tidak ditertibkan lagi,” singkatnya. (Cr2/d)

Pos terkait