Anak Korban Penganiayaan Ibu Tiri Membaik ,P2TP2A Bilang Begini

MENJENGUK : Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan menengok AZ korban kekerasan oleh ibu tirinya.

SUKABUMI — Bocah perempuan berusia enam tahun berinisial AZ, korban kekerasan oleh ibu tirinya sendiri beberapa waktu lalu, kondisinya mulai membaik pasca menjalani operasi di RS. Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya AZ menjadi korban kekerasan ibu tirinya sendiri di rumah kontrakan, di Kampung Sukarata, Kelurahan Surade, Kecamatan Surade.

AZ mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya, bahkan kakinya retak tulang hingga harus dioperasi di RS Palabuhanratu. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan, langsung bergerak cepat melihat kondisi ZA di rumah sakit.

Bacaan Lainnya

“Tentunya seperti yang sudah biasa, kami selalu cepat tanggap apa yang terjadi. Hari ini kamiĀ  melihat kondisi sesungguhnya anak korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) ini. Alhamdulillah, sudah ditangani dengan baik oleh RS. Palabuhanratu,” ujar Yani, Jumat (05/03).

Menurut istri Bupati Sukabumi ini, korban ditangani oleh tiga dokter ahli ortopedi dan dokter bedah. Ia berharap, luka-luka korban dapat segera sembuh dan tulangnya kembali tersambung dengan cepat. “Anak ini sangat luar biasa, mudah-mudahan lukanya bisa cepat sembuh dan tulangnya bisa tersambung dengan cepat karena kan masih anak-anak,” paparnya.

Lebih lanjut Yani, yang paling terpenting adalah pisikologinya, maka dari itu pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap korban. “Untuk saat ini anak belum bisa ditanya-tanya, jadi insya Allah nanti kalau sudah pulang ke rumahnya dengan santai, anaknya sudah bisa koperatif bisa ditanya tanya kami akan jalankan itu,” papar dia.

Yani mengaku sedih dan geram dengan kasus KDRT ini, karena masih ada stigma buruk tentang ibu tiri ini. “Jadi tentunya kasus ini bisa terjadi lagi, anak itu harus dilindungi bukan hanya anak tiri, apalagi anak sendiri, anak siapapun harus kita lindungi. Apalagi ini dia posisinya nikah dengan bapak anak tersebut, jadi menurut islam juga dia itu anak sendiri,” tandasnya.

Sementara itu, di lokasi yang sama Direktur RSUD Palabuhanratu Dr. Damayanti mengatakan, kondisi anak saat ini sudah mulai membaik. Tetapi memang harus mengobati trauma healingnya. “Tadi mungkin sudah disampaikan oleh ibu bupati, nanti ada pendampingan trauma hilingnya,” kata dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *