35 Rumah Warga Ciengang Terdampak Pergerakan Tanah

Petugas Penanggungalangan Bencana Kecamatan Gegerbitung, saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Selasa (12/01/2021).

GEGERBITUNG – Pergerakan tanah di wilayah Sukabumi masih menjadi masalah. Bencana alam yang disebabkan oleh hujan deras memberika dampak di lima perkampungan di wilayah Kedusunan Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.

Sekretaris Desa Ciengang, Endi Sunarya mengatakan, sedianya ada 35 rumah warga di Kampung Balekembang dan Kampung Suradita telah terdampak dari pegerakan tanah itu. Puluhan rumah itu, terdiri dari 23 rumah rusak ringan, 12 rumah rusak sedang dan dua unit bangunan pendidikan serta dua unit bangunan masjid.

Bacaan Lainnya

“Ada 35 rumah yang terdampak dari pergerakan tanah ini, diantaranya 12 rumah bangunan permanent dan 23 rumah bangunan panggung. Mayoritas puluhan rumah itu mengalami kerusakan. Seperti retakan di bagian ubin dan dinding rumah,” jelas Endi kepada Radar Sukabumi, Selasa (12/01/2021).

Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, sambung Endi, puluhan Kepala Keluarga (KK) yang mengisi 35 rumah tersebut, sudah dievakuasi oleh petugas gabungan ke rumah saudara terdekatnya atau ke lokasi lebih aman. Ini sengaja dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya preventif dalam meninimalisir risiko bencana alam. “Terlebih lagi saat ini, tengah memasuki musim hujan. Iya, dikhawatirkan terjadi bencana susulan, maka upaya sedini mungkin warga kita evakuasi terelebih dahulu,” bebernya.

Menurut Endi, peristiwa pergerakan tanah yang menerjang wilayah Kedusunan Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung itu, terjadi sejak beberapa tahun silam. “Namun, aktivitas retakan kembali terjadi dan semakin meluas sudah terjadi pada minggu-minggu ini,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, kondisi pergerakan tanah saat ini, semakin meluas dan melebar. Bahkan, kedalaman retakan mencapai empat meter dengan lebar bervariasi mulai dari 25 centimeter sampai 30 centimeter. “Pergerakan tanah di yang hampir menerjang seluruh perkampungan yang ada di Kedusunan Suradita itu, diduga akibat terus duguyur hujan deras. Terlebih lagi, kontruksi tanah di kampung tersebutz kondisinya sangat labil. Sehingga saat diguyur hujan deras, tanah yang berada di kedusunan itu, langsung mengalami retakan,” bebernya.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Gegerbitung, Opik mengatakan, pihaknya membenarkan soal pergerakan tanah di wilayah Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung itu, kondisinya semakin meluas. “Kita sudah meninjau ke lokasi bencana di sana bersama BPBD Kabupaten Sukabumi. Ternyata ada lima ke RT-an yang telah terdampak dari bencana alam itu,” katanya.

Sewaktu meninjau ke lokasi bencana pergerakan tanah tersebut, pihaknya langsung melakukan himbauan kepada seluruh warga agar senantiasa meningkatkan kewaspadaannya, terutama saat dilanda hujan deras. Himbauan itu, dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya resiko bencana alam. “Pergerakan ini masih terus kita pantau. Lantaran, dikhawatirkan dengan cuaca seperti ini dapat berpotensi hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya.

Dirinya menghimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan berlangsung utamanya yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor.

“Kewaspadaan ini bagi masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah, khususnya di sekitar dekat bantaran sungai serta warga yang bermukim disekitar perbukitan atau ketinggian. Terlebih lagi, wilayah Kecamatan Gegerbitung, khsususnya Kedusunan Suradita, Desa Ciengang itu, merupakan salah daerah yang masuk pada kategori zona merah atau rawan pergerakan tanah. Lantaran, daeranya berbukit dan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *