300 Warga Perbaiki Irigasi Cipeudeuy

Warga Kecamatan Gunungguruh saat gotong royong bersama TNI Pos Koramil Kecamatan Gunungguruh, memperbaiki saluran irigasi Cipendeuy, tepatnya di Kampung Kopeng, RT (24/5) Desa/Kecamatan gunungguruh.

GUNUNGGURUH — Tak kurang dari 300 orang warga dan aparat dari TNI melakukan aksi gotong royong memperbaiki saluran irigasi Cipendeuy, tepatnya di Kampung Kopeng, RT 24/5, Desa/Kecamatan gunungguruh, kemarin (7/4).

Aksi sosial yang digagas Pos Koramil Kecamatan Gunungguruh ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian TNI terhadap warga binaannya. Terlebih lagi, saluran irigasi yang mengairi lahan pertanian padi di tiga desa tersebut, jebol setelah diterjang longsor pada Februari 2019 lalu.

Bacaan Lainnya

“Sebanyak 300 warga dari Desa Gunungguruh, Kebonmanggu dan Desa Sirnaresmi melakukan aksi sosial bersama seluruh anggota TNI Koramil Kecamatan Gunungguruh.

Saat ini, kami membuat saluran tanggul irigasi dari karung yang diisi tanah,” jelas Komandan Pos Koramil (Danposramil) Peltu Erfan Rifai kepada Radar Sukabumi, kemarin (7/4).

Sebelum melakukan kerja bakti, sambung Erfan, saluran irigasi Cipendeuy agar bisa mengaliri pesawahan, para petani telah memasang drum yang disangga menggunakan patok bambu di lokasi longsoran.

Namun, karena tidak kuat, maka debit air yang mengalir ke pesawahan warga menjadi tidak maksimal. “Untuk itu, kami berinisiatif bersama warga membuat saluran air baru dengan cara membelokan aliran air dari lokasi longsoran ke sebelah kanan,” paparnya.

Sementara itu, Sekertaris Desa Sirnaresmi, Wahyu mengatakan, aksi gotong royong ini, sengaja dilakukan. Lantaran, saluran irigasi Cipendeuy yang dimanfaatkan para petani, jebol sepanjang 20 meter dengan ketinggian tanggul sekitar 1,5 meter.

“Saluran irigasi sebagai penyedia bahan baku air pertanian harus terus dijaga kelancarannya. Sehingga, sektor pertanian mampu menghasilkan panen yang maksimal yang mampu mendongkrak kesejahtraan para petani,” katanya.

Pemerintah Desa Sinresmi sudah berupaya maksimal mengusulkan kepada pemerintah Provisni Jawa Barat untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol tersebut. Namun, entah alasan apa hingga saat ini bantuan tersebut tidak kunjung datang.

“Sampai saat ini masyarakat sekitar terus berusaha memperbaikinya dengan bahan yang seadanya. Mudah-mudahan ke depannya ada bantuan dari pemerintah yang dapat meringankan beban masyarakat sekitar. Sebab, pembuatan saluran irigasi sementara ini, tidak akan bertahan lama,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *