Waduk Jatiluhur Mulai Dikosongkan

Waduk jatiluhur
Tinggi air Waduk jatiluhur dikurangi untuk menghadapi musim hujan.

PURWAKARTA  – Bendungan Waduk Jatiluhur mulai dikosongkan. Pihak pengelola, Perum Jasa Tirta (PJT) II beralasan, pengosongan dilakukan untuk mengantisipasi fenomena la nina dan musim hujan.

Selama beberapa bulan ke depan, hujan dipastikan bakal terus mengguyur wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Pengosongan debit air di Waduk Ir H Djuanda tersebut, sebagai pengendalian terjadi banjir di wilayah hilir sesuai instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.

Bacaan Lainnya

“Pengosongan ini dilakukan untuk menampung air selama musim hujan, sehingga tidak terjadi banjir di wilayah hilir,” ujar Direktur Operasional dan Pemeliharaan PJT II Jatiluhur Anton Mardiyono, Senin (8/11).

Dia menyebutkan, proses pengosongan air Waduk Jatiluhur sudah dilakukan sejak awal Agustus hingga awal November kemarin. Tinggi muka air menurun 10 meter dari sebelumnya 101 menjadi 91 Mdpl. “Saat ini Waduk Jatiluhur memiliki tampungan sebesar 1,13 miliar meter kibik,” jelasnya.

Dengan adanya penurunan debit air ini, diharapkan mampu menampung debit air yang terus datang menyusul tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir. “Tinggi muka air saat ini 91,32 Mdpl, menunjukkan debit air di Waduk Jatiluhur dalam kondisi aman,” tambah Anton.

Pengosongan bendungan utama Waduk Jatiluhur tidak mengganggu pasokan air baku untuk air minum dan industri, serta listrik. Sebab pihaknya selaku pengelola Waduk Jatiluhur telah menyediakan stok air baku hingga akhir tahun. “Tidak (ada masalah), pasokan air tetap aman,” tandasnya. (gan)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *