Solusi Lahan Kekeringan Dispangtan Purwakarta Bangun Embung

Embung Dispatan Purwakarta

PURWAKARTA  – Guna mengatasi kekeringan di areal pesawahan terutama untuk areal tadah hujan, jajaran Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta terus mencari solusi diantaranya dengan pembuatan embung untuk kebutuhan sumber air.

Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian yang dibangun untuk menampung air baik dari kelebihan air hujan maupun dari sumber mata air terdekat.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini, dengan dana dekonsentrasi dari kementerian pertanian, Dispangtan Purwakarta memfasilitasi pembangunan dua embung air yaitu di wilayah Kecamatan Wanayasa dan Maniis,” kata Kadis Pangtan Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Mindan melalui Kabid SDP, Erlan Diansyah.

Menurutnya, embung pertama berlokasi Kampung Peuntas Blok Cijeungjing, Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa.

“Embung air dengan ketinggian 2,5 meter tersebut memiliki kapasitas yang mampu menampung lebih dari 500 meter kubik air. Pembangunannya dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat dan kelompok tani bina karya satu, desa setempat,” kata Erlan.

Sementara, untuk embung yang berlokasi di Kecamatan Maniis, lanjut Erlan, lokasinya berada di Kampung Gunung Karung, Desa Gunung Karung, dengan dimensi embung yang tak jauh berbeda dengan yang berlokasi di Kecamatan Wanayasa.

Erlan juga mengatakan bahwa pembangunan embung tersebut berada di lahan milik desa atau lahan pemerintah atau lahan hibah yang peruntukannya telah sesuai dengan kesepakatan warga.

“Hal ini bertujuan agar pembangunan embung tidak sia-sia serta aman dan bisa dimanfaatkan oleh para petani secara keseluruhan,” kata Erlan.

Sementara, terkait dengan pembangunan embung air di wilayahnya, Kepala Desa Taringgul Tonggoh Eep Saepul Malik mengungkapkan, krisis air untuk areal persawahan menjadi masalah klasik bagi para petani di sebagian wilayah Desa Taringgul Tonggoh.

“Dengan adanya pembangunan embung air tersebut, salah satu permasalahan yang mereka hadapi telah mendapatkan solusi. Kami atas nama warga Desa Taringgul Tonggoh mengucapkan terimakasih kepada kementerian dan jajaran pemerintah daerah dalam hal ini Dispangtan Kabupaten Purwakarta,” kata Eep.

Kini, tinggal para petaninya harus benar-benar serius menggunakan embung tersebut, bukan hanya menggunakan, tapi juga harus dipelihara dengan baik.

“Kedepan saya akan mengundang para kelompok tani yang nantinya akan diarahkan dan dibentuk tim pemelihara agar keberlangsungan embung tersebut dapat dirasa manfaatnya untuk jangka panjang,” ujarnya. (gan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *