Jabar Berpeluang Raih Anugerah Budhipura

Inovasi teknologi dry aging daging sapi pasundan menjadi daging premiun mampu meningkatkan kualitas dan harga daging sehingga terjadi pergeseran pasar dari pasar tradisional ke hotel, restoran dan cathering.Sedangkan pada inovasi tracktor pack di lahan berbukit, mampu meningkatkan efisiensi dalam pengolahan tanah dan menumbuhkan kembali IKM suku cadang permesinan.

Inovasi kongflakes, pangan fungsional pengganti terigu, meningkatkan nilai tambah komoditi singkong sebesar 70 persen dan tersedianya makanan alternatif untuk autism serta menumbuhkan IKM baru di Jabar.

Bacaan Lainnya

Sedangkan, inovasi rekayasa genetik pada ikan mas marwana (ras Wanayasa) mampu meningkatkan pertumbuhan sebesar 100 persen dan tahan terhadap penyakit. “Pemprov Jabar secara konsisten telah menetapkan kebijakan dan menjalankan program inovasi ini untuk meningkatkan daya saing daerah,” ujar Iwa.

Menurutnya, hasil inovasi tersebut telah berhasil mendayagunakan kemajuan Iptek untuk meningkatkan produktivitas, menekan biaya produksi, meningkatkan nilai tambah produk dan menciptakan lapangan kerja baru. Pemprov Jabar telah meraih penghargaan Budhipura tiga tahun berturut-turut dari 2015 sampai 2017.

Pada 2017 inovasi berbasis Iptek yang telah meraih penghargaan yaitu budidaya ikan patin, lele sangkuriang, kopi java preanger, tanaman indigofera dan budidaya ayam sentul. Iwa optimistis, di Hakteknas 2018 ini Jabar kembali akan mengulang sukses dengan meraih Budhipura keempat kalinya.

“Insyaallah kita akan kembali raih Budhipura pada 2018,” tandas Iwa. Budhipura merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah provinsi sebagai apresiasi atas pengembangan inovasi berbasis Iptek di berbagai bidang.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *