SUKABUMI — Sengkarut Program Petani Milenial di Jawa Barat di Ungkap Komisi II Jawa barat, salah satunya oleh Anggota komisi II DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra Dra. Hj. Lina Ruslinawati yang mengkritisi soal adanya program petani milenial yang diduga bermasalah.
Berdasarkan laporan dan data yang diterima Legislator asal Sukabumi menuturkan, saat ini kondisi program petani milenial banyak dari calon petani milenial yang terjebak dengan bantuan stimulus modal yang diberikan oleh pemerintah Jawa Barat. Mereka beranggapan anggaran Rp5 Juta tersebut diberikan kepada petani milenial diberikan dengan cuma-cuma, padahal pada akhirnya dana tersebut adalah pinjaman.
“Mereka (calon petani milenial red) itu beranggapan anggaran yang Rp5 juta untuk petani milenial itu diberikan dengan cuma-cuma, padahal dana itu merupakan pinjaman yang harus dikembalikan. Akhirnya banyak dari mereka kemudian urung mengambil uang stimulus tersebut, “terang Lina dalam pesan singkatnya.
Dengan kondisi tersebut, menurutnya ada baiknya anggaran itu diberikan pada mereka petani-petani muda yang memang sudah berkiprah di bidang pertanian yang notabene mereka sudah tau dan berpengalaman dengan masalah yang mereka hadapi di ranah pertanian. Dan mereka tahu how to handle problem in farming biodiversity, dengan kata lain mereka sudah tangguh di bidangnya.