Truk Semen Terguling di Leuwiliang

Truk Semen Terguling
Truk bermuatan semen yang terguling di Tanjakan Lingkar Setu, Desa Leuwimekar, Leuwiliang Selasa (30/11/2021)

BOGORTak kuat menanjak, truk muatan 200 sak semen bernomor polisi B 9118 PDE terguling di Tanjakan Lingkar Setu, Desa Leuwimekar, Leuwiliang Selasa (30/11/2021). Tidak ada korban jiwa, namun truk menghantam pagar rumah warga hingga ambruk.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB, hingga pukul 13.15 WIB, truk belum juga dievakuasi sehingga menghambat arus lalu lintas dari kedua arah.

Bacaan Lainnya

“Dari Balaraja, Banten, mau antar semen ke Desa Barengkok, Leuwiliang, pas ditanjakan tidak kuat nanjak jadi mundur lagi dan rem blong,” ungkap Rudi Hardianto (24) sopir truk tersebut.

Dirinya mengakui, tidak mengenal medan di Lingkar Setu sehingga kurangnya antisipasi. Sedangkan istri dan anak yang ikut serta mengalami luka ringan lalu diamankan ke rumah warga sekitar.

Selain itu, dia pun masih menunggu mobil derek yang dikirim perusahaan untuk evakuasi truk. “SIM saya hilang, saya nunggu perintah bos yang mau kirim mobil derek,” ucap sopir.

Di tempat kejadian, Anggota Pengawasan dan Pengendalian Dishub Kabupaten Bogor Pospam Leuwiliang, Rizki Septian Permana menuturkan, peristiwa itu mengakibatkan arus lalu lintas di Lingkar Setu terhambat.

Sementara rekayasa lalu lintas dilakukan untuk kendaraan roda empat agar tidak melintas di jalan tersebut.

“Kita pending untuk kendaraan roda empat yang masuk dari arah Simpang Setu dan Simpang Nangkabongkok, sebagian semen telah dibawa perusahaan,” ujar Rizki.

Dari keterangan sang sopir truk, kata Rizki, ia tidak memiliki SIM. Selain itu juga tidak memiliki buku KIR dan hanya memegang STNK truk.

Perusahaan pemilik truk itu pun dinilai tidak koperatif. Pasalnya, jasa derek yang ditawarkan petugas ditolak dan memilih membawa jasa derek asuransi milik perusahaan.

“Sudah kami tawarkan, namun perusahaan menolak. Kami sudah menunggu berjam-jam namun belum datang juga,” terang Rizki.

Sementara itu, Agus Junaedi, pemilik rumah yang pagarnya rusak terhantam truk itu mengaku mengalami kerugian belasan juta rupiah.

Menurutnya, peristiwa serupa bukan hanya terjadi kali ini saja. Namun tanjakan tersebut memang sering memakan korban. Kebanyakan kendaraan berat yang tidak kuat menanjak.

“Karena tanjakannya curam dan langsung belok tajam ke kiri, bahkan pernah ada yang meninggal tertimpa truk,” tandasnya.(cok)

Editor : Yosep

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *