BANDUNG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan bahwa Papua dan Jawa Barat memiliki daya tarik pariwisata yang mirip.
Mulai dari ragam wisata budaya hingga alam.
“Bu sekda Jayapura dengan ketua adat Yoboi ingin ada peningkatan SDM. Ditangkap pak gubernur supaya ada kerjasama di bidang pariwisata dan SDM. Nanti orang di Yoboi akan dibina di Jabar untuk meningkatkan desa wisata,” kata Dedi.
Pihaknya pun akan merancang MOU untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut.
“Saya pikir kita contoh di Sorong sudah ada tandatangan MOU kaitan di bidang kepariwisataan. Orang Papua menikmati kepariwisataan alam di Jabar, dan orang Jabar menikmati kepariwisataan Papua,” katanya.
Di luar itu, saat ini pihaknya tengah mengembangkan 215 desa wisata di Jabar.
“Tulang punggung ekonomi ada di kebangkitan desa,” tandasnya.
Diketahui, Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Papua, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengunjungi Kampung wisata Yoboi, Sentani, Jayapura.
Kampung Yoboi merupakan salah satu dari 50 desa yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Kampung ini berada di tepi Danau Sentani.
Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil diminta menyiapkan rancangan untuk menunjang pariwisata di Yoboi.
Permintaan itu datang dari ketua adat setempat yang ternyata alumnus STKS Bandung dan Sekda Jayapura.
“Ternyata ketua adatnya sudah tinggal 5 tahun di Bandung jadi sangat cinta Jabar, juga Bandung. Memvisikan kampung Yoboi sebagai kampung wisata berkelanjutan sustainable,” ucap Emil, sapaan akrabnya, Minggu (3/10).
“Mereka minta tolong tambahi desain untuk menguatkan pariwisata seperti Sorong, saya bikin sketsa dan akan carikan bantuan dukungan untuk pembangunannya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Emil juga mengajak lima orang perwakilan Kampung Yoboi untuk dibina di Jabar. Mereka akan diberi pelatihan untuk mengembangkan kampung wisata Yoboi.
Pembekalan itu yakni mulai dari pelatihan membuat sepatu dari eceng gondok, mengolah bambu menjadi produk kriya hingga belajar hidroponik di Lembang.
“Ilmu pengetahuan pangan dan berkelanjutan akan kita berikan kepada anak muda mereka pulang membawa kampung itu naik kelas,” ungkapnya.
“Kemudian juga kita akan menjadikan mereka salah satu desa binaan melalui orang Papua yang pernah bersekolah di Bandung di sini namanya alumni Bandung. Orang Papua yang pernah sekolah di Jabar dinamakan alumni Bandung,” sambungnya.
