“Berharap para pelaku secepatnya bisa ditangkap dan diadili jangan diberi ampun, pasalnya kegadisan sudah direnggut paksa. Setelah dilakukan visum positif (diperkosa) katanya. Saya merasa sedih kenapa harus terjadi nasib ini menimpa dirinya. Padahal masa depannya masih panjang dan semangat untuk sekolah,” kata Neni menangis.
DD (27) kakak korban yang turut mendampingi ibunda memaparkan, dugaan kuat adiknya itu dibawa paksa ke kosan. Sebelumnya, Mawar menjadi pendiam dan malu atau minder tidak mau bercerita setelah dua minggu dari kejadian itu. Setelah dipaksa akhirnya ia mau mengaku.
Pihak keluarga pun sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Cianjur.
“Nah, menurut pengakuannya adik saya katanya yang dua dipanggil Ayah dan Bapak, lalu satunya lagi panggilan akrabnya Buruk. Malahan sempat mau dijual juga setelah habis dilakukan tidak senonoh ke daerah Cipanas,” ujarnya.
Sementara itu, Tresnamawati (63) nenek korban membenarkan. Saat itu, cucunya pulang larut malam sekitar pukul 23:00 WIB. Nenek merasa ada kejanggalan dan keanehan dengan cucunya yang datang sambil menangis, sehingga menjadi pertanyaan pihak keluarga.
“Intinya para pelaku yang melakukan perbuat tidak wajar terhadap cucu saya minta dihukum yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Mohon dan berharap kepada pihak berwajib bisa menolong keluarga kami,” pungkasnya.
