Ridwan Kamil Ditangkap Polisi di Karangtengah

CIANJUR, RADARSUKABUMI.com -Polsek Cianjur Kota mengamankan 17 pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Cianjur, Sabtu (29/2) siang. Mereka kedapatan hendak tawuran dan membawa sejumlah senjata tajam (sajam).

Dari penuturan supir angkot 01, Muhamad Aris (19), pada saat kejadian, pelajar tersebut naik dari SD Bukit Mulya, Pasir Hayam, menuju Lapangan Bojong, Karangtengah. Sekitar beberapa meter, disusul delapan pelajar SMP.

Bacaan Lainnya

Namun saat di Jalan Arif Rahman Hakim, salah satu pelajar SMP yang berdiri di pintu angkot mengacungkan sajam. Padahal dirinya sudah mengingatkan agar tidak membuat masalah tapi peringatan itu tak diindahkan.

Aksi koboi bocah-bocah itu lantas dipergoki anggota Polsek Cianjur Kota yang sedang melintas. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, angkot tersebut diberhentikan.

“Pertamanya anak-anak SD itu naik di dekat sekolah, lalu bilangnya mau maen bola ke Bojong. Tidak lama ada yang naek lagi beberapa meter dari sekolah,” ujarnya.

RM (11) salah satu pelajar SD mengatakan, dirinya bersama teman satu sekolah berencana bermain bola di Bojong, Karangtengah. Namun alumni SDN Bukit Mulya ingin ikut untuk menonton. Ia bersama siswa lainnya tidak mengetahui dua alumninya membawa sajam.

“Enggak tahu bawa itu (sajam, red). Kita mah sama sekali gak ikut-ikutan, niatnya juga mau main bola,” tuturnya.

Sementara itu, Ridwan Kamil, pelajar SMP PGRI 1 Cianjur mengaku, dirinya hanya diajak menonton pertandingan sepak bola SDN Bukit Mulya. Perihal sajam yang dibawa teman sebayanya, ia pun tidak mengetahui asal muasal sajam tersebut.

“Saya mah enggak thau itu sajam dari mana. Baru tahu juga tadi pas sudah ketangkep. Saya cuma diajak aja sama mereka (pelajar SD, red),” katanya.

Kepala SD Bukit Mulya, Gunawan, langsung datang ke Polsek Cianjur Kota guna memastikan kondisi anak didiknya. Ia pun menanyakan awal mula dari kejadian tersebut.

“Mereka tidak akan diberi sanksi dikeluarkan dari sekolah, namun mereka akan kembali dibina, dan pengawasan bakal ditingkatkan serta memanggil orang tua mereka untuk bersama-sama saling mewangasi,” jelasnya.

Sementara, Kepala SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustika yang turut datang ke Polsek Cianjur Kota memastikan, bahwa hari Sabtu tidak ada kegiatan di sekolah. Kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya berlangsung dari Senin hingga Jumat.

Pada hari Jumat, lanjutnya, pihak sekolah sudah memberikan imbauan serta menekankan kepada murid agar tidak melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri serta mencoreng nama sekolah.

“Kita akan panggil orang tuanya dan diberikan pembinaan. Padahal sebelumnya kita sudah berikan imbauan untuk tidak melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri,” terangnya.

Kapolsek Cianjur Kota, Kompol Iskandar membenarkan kejadian 17 pelajar yang diamankan di Polsek Cianjur Kota. Dari keterangan anggotanya, pelajar tersebut akan bermain bola melawan siswa lain yang berasal dari salah satu sekolah di Kecamatan Karangtengah.

“Ketika di perjalanan, tepatnya Jalan Arif Rahman Hakim, mereka malah mengacungkan sajam ke siswa lainnya. Kebetulan ada anggota kita yang melintas dan melihat kejadian tersebut,” jelasnya.

Selain mengamankan 17 pelajar tersebut, barang bukti berupa satu sajam cerulit dan sebilah golok diamankan serta dimintai keterangan secara bergantian.(kim/RC/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *