Dua Gadis SMP Karangtengah, Hilang Sudah Empat Hari

HILANG: Alia Nurul Putri (14) dan Rini (14) siswi kelas IX SMPN 3 Karangtengah hilang sejak Selasa (10/12) malam.

CIANJUR – Dua pelajar salah satu SMP di wilayah Karangtengah tiba-tiba menghilang. Sudah empat hari ini keluarga dua anak milenial tersebut belum juga menemukan jejak mereka.

Kedua anak tersebut Alia Nurul Putri (14) yang merupakan anak pasangan Dede Munir Cahya (37) dan Lina Karlina (31) warga Kampung Tugusari RT 05/18, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur. Satu lagi Rini (14) anak Enang Abdul Aziz (39) warga Kampung Kandangsapi RT 05/06, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Cianjur.

Bacaan Lainnya

Dede Munir mengaku sangat kebingungan dengan hilang putrinya tersebut sejak meninggalkan rumah tanpa alasan jelas. Begitupun yang dirasakan keluarga Enang.

Alia sebelumnya pada Minggu (8/12) malam juga tidak ada di rumah, melainkan di rumah teman sekelasnya yaitu Rini. Setelah mendapatkan kabar tersebut, Munir pun menjemput anaknya yang kini duduk di kelas IX SMPN 3 Karangtengah pada Senin (10/12) malam.

“Ketika sampai di rumah saya langsung memberikan wejangan kepada anak saya agar pulang,” kata Munir yang mengaku Alia merupakan anak pertamanya.

Tak menaruh rasa curiga, keesokan harinya, Munir pun mengantar Alia hingga ke pintu gerbang sekolah. “Pas hari Rabu (12/12) saya juga nganter ke sekolah sampai gerbang, bahkan ponselnya dititip ke saya dan itu udah biasa. Nanti diambil sepulang sekolah,” ujarnya.

Selepas pulang bekerja, pada pukul 20.00 WIB ia menanyakan pada sang istri keberadaan Alia. Namun saat dicek ke kamar anaknya tidak ada, bahkan kondisi kamar terlihat acak-acakan dan tak rapih.

Melihat hal tersebut, dirinya segera mendatangi kediaman nenek Alia karena biasanya kalau ada masalah anaknya suka rumah neneknya itu, namun juga tidak ada. Kecurigaan akhirnya kembali ke rumah Rini yang beralamat di Kandang Sapi Kecamatan Karangtengah, ia pun kembali mendatangi.

Namun tak ada kabar baik, bahkan informasi dari orang tua dan bibinya Rini, jika Rini juga tidak ada di rumah dan diduga selepas sekolah langsung menghilang. “Kata bibinya, Rini juga sama pergi semenjak pulang sekolah,” ungkapnya.

Hingga akhirnya ia pun mengupayakan mencari informasi dari orang terdekat maupun teman sekelas Alia dan Rini. Tapi tidak didapati kabar baik yang diharapkan.

Hingga akhirnya, Jumat (13/12) baik orang tua Alia dan Rini melaporkan kejadian kehilangan dua putrinya tersebut ke Polsek Cianjur Kota. “Sebenarnya gak ada masalah apa-apa, yang jadi permasalahan itu anaknya tertutup sama saya dan gak mau cerita tentang apapun,” terang Munir lagi.

Senada diungkapkan, Enang Abdul Aziz ayahnya Rini yang terakhir mendengar anaknya bicara kepada ibunya ingin bekerja namun dilarang karena masih sekolah. “Saya mendengar ia berdebat dengan ibunya ingin bekerja namun dilarang karena masih sekolah,” ujar Enang di Mapolsek.

Keduanya berharap anak mereka ditemukan dan berharap kepada yang menemukan untuk membawa anak mereka ke alamat rumah di Cianjur.

Kapolsek Cianjur Kota, Kompol Iskandar membenarkan mengenai adanya pelaporan kedua orang tua atas hilangnya putri mereka. Namun dikarenakan hal tersebut menyangkut soal hilangnya anak dan perempuan, pihaknya pun mengarahkan untuk langsung melaporkanya ke Mapolres Cianjur.

“Iya tadi siang (kemarin,red) ada yang melaporkan kehilangan dua anak, tapi kita arahkan ke Polres Cianjur dalam penanganannya itu berkaitan dengan perempuan dan anak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kanit IV Reskrim Polres Cianjur, Ipda Asep Sodikin mengatakan, dirinya belum menerima berkas mengenai kehilangan dua gadis milenial tersebut.

Namun, ia pun akan melakukan pengecekan serta melakukan tindaklanjut mengenai kehilangan dua anak remaja. “Belum terima saya, di sini kan kasusnya banyak, tapi nanti saya cek dahulu dan jika ada akan kita upayakan pencarian,” tutupnya.

(kim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *