Ayat Atlet Gantole Bogor Dapat Sambutan Seperti Pahlawan

Ayat Supriatna, atlet gantole
Ayat Supriatna, atlet gantole asal Kabupaten Bogor, berhasil sapu bersih emas dalam ajang PON XX Papua 2021./Foto: Rishad

BOGOR – Ayat Supriatna, atlet gantole asal Kabupaten Bogor yang ikut memperkuat Kontingen Jawa Barat dalam PON XX Papua 2021, pulang ke kampung halamannya, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (12/10).

Ayat disambut seperti pahlawan usai menyapu bersih medali emas yang dipertandingkan dalam PON Papua.

Bacaan Lainnya

Lelaki kelahiran Desa Tugu Selatan itu diarak keliling wilayah Kecamatan Cisarua terlebih dahulu sebelum diterima oleh Penari Tari Srikandi, pengurus Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Kepala Desa Tugu Selatan, keluarga dan masyarakat Puncak.

Manajer Tim Gantole Kontingen Jawa Barat yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi mengaku sangat bangga dan berterima kasih atas pengorbanan dan prestasi Ayat.

Ia atas nama masyarakat Kabupaten Bogor mengucapkan banyak terima kasih.

“Dalam penyambutan Ayat hari ini, saya mewakili masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Puncak dan Desa Tugu Selatan mengucapkan terima kasih karena telah mengharumkan nama Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat di tingkat nasional,” ucap Wawan.

Konsentrasi Porda Jawa Barat XXII

Politisi Golkar ini berharap, pasca ajang PON XX Papua 2021, Ayat konsentrasi menuju Porda Jawa Barat XXII pada Tahun 2022 di Kabupaten Tasikmalaya.

“Tugas Ayat selanjutnya mengharumkan nama baik Kabupaten Bogor di ajang Porda Jawa Barat ke XXII pada Tahun 2022 mendatang di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

“Oleh karena itu, saya hanya memberikan waktu 10 hari untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga,” kata dia.

Kades Tugu Selatan, Eko Windiana juga menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas raihan prestasi Ayat Supriyatna.

Selain itu ia menceritakan ada peran keluarga dan Sulistiowati Hikal Kurdi dalam mengharumkan nama baik Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat.

“Saya tahu Ayat sempat galau karena anaknya yang baru lahir mengalami infeksi usus hingga harus dirawat di RSPG Cibeureum, Kecamatan Cisarua,” terangnya.

“Namun, karena Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor dan istrinya Sulistiowati Hikal Kurdi menjamin kesehatan anak dan keluarganya Ayat, maka ia bisa berkonsentrasi meraup seluruh medali emas di cabang olahraga Gantole,” kata Eko.

Kepada seluruh masyarakat Desa Tugu Selatan, mantan Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua ini mengimbau agar mencontoh usaha hingga pengorbanan Ayat Supriyatna menuju raihan prestasi-prestasinya.

“Terjun di cabang olahraga gantole itu tidak  mudah, bahkan bisa mengorbankan nyawanya kalau ia tidak selalu waspada dan konsentrasi,” jelasnya.

“Semoga warga Tugu Selatan lainnya, bisa mencontoh Ayat untuk berprestasi setinggi-tingginya, di bidang apapun yang kalian geluti,” tambahnya.

Ayat Supriyatna yang pada PON XX Papua meraih medali tiga keping emas pada nomor ketepatan mendarat perorangan dan ketepatan mendarat beregu dan race to goal (RTG) membenarkan awalnya ia tidak semangat bertanding.

Hal itu karena menjelang keberangkatan ke Papua, anak keduanya yang baru 10 hari lahir sakit infeksi usus, sehingga perlu dirawat di IGD RSPG, Cibeureum, Kecamatan Cisarua.

“Alhamdulillah, di saat saya sedang turun semangat, bapak Wawan dan istri menyemangati saya dan menjamin perawatan anak saya yang saat itu sedang sakit setelah dirawat kurang lebih selama 5 hari,” bebernya.

“Prestasi yang saya raih ini, saya persembahkan untuk Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan khususnya  Ketua PGPI Kabupaten Bogor bapak Wawan Hikal Kurdi, ibu Sulistiowati serta masyarakat Desa Tugu Selatan,” kata Ayat.

Desi Pridayanti (25 tahun), istri Ayat Supriyatna berharap raihan prestasi suaminya bisa menjadi jalan menuju naiknya status pegawai honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Bogor.

“Saat ini, suami masih pegawai honorer di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor. Semoga dengan raihan 3 keping medali emas ini, ia mendapatkan beasiswa menuju jenjang pendidikan strata 1 (S1) dan statusnya bisa naik menjadi ASN,” tukas Desi.(cek/pojokbogor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *