10 Tahun, Bocah Berkepala 10 Kg Cuma Nagis dan Terbaring

BOGOR – Sedih, itulah yang tergambar dari sosok Jajang (10), warga Kampung Cijayanti II, RT 06/02, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang.

Sudah sepuluh tahun ia hanya bisa tergolek lemah di kasur tipis miliknya. Sejak usianya tiga bulan, Jajang mengalami keanehan.

Bacaan Lainnya

Semakin hari, kepalanya justru membesar hingga beratnya mencapai 10 kilogram. Tak seperti anak di usianya, Jajang hanya menghabiskan waktu di atas kasur lepek.

Dirumahnya, Jajang dirawat sang nenek, Muniah.

Sedangkan orang tuanya sibuk bekerja. Hampir setiap hari Jajang menangis dna rewel karena menahan sakit di kepalanya yang membesar hingga seberat 10 kilogram.

“Ya begini, palingan bisanya nangis saja, belum bisa ngomong.

Kalau nangis juga karena lapar saja,” kata Muniah (60), nenek Jajang. Menurutnya, sehari-harinya Jajang hanya makan makanan instan dan segelas teh manis.

Hal ini dilakukan lantaran tubuh bocah berperawakan kurus itu tidak bisa menerima asupan selain makanan tersebut. “Paling makannya SUN beras merah sama teh manis saja.

Kalau nasi atau lainnya pasti ongkek (muntah, red). Sehari lima kali makannya,” ucap perempuan yang akrab disapa Emun.

Emun menuturkan, sebenarnya setelah tiga bulan Jajang divonis menderita penyakit hydrocephalus, berbagai upaya telah dilakukan keluarga. Mulai dari pengobatan kedokteran, tradisional hingga paranormal telah dilakoninya.

Namun apa daya, keadaan Jajang tak jua membaik hingga kini.

“Sudah sampai ke dukun namun tidak ada perubahan. Ya kita paling serahkan kepada Allah saja,” imbuhnya. Emun pun tak mau banyak berharap dengan kondisi cucu pertamanya ini.

Sebab, perawatan medis yang diberikan beberapa rumah sakit pun tak juga menjadikan keadaannya membaik.

“Tadinya cuma 9 kilogram berat kepalanya, setelah dibawa ke rumah sakit malah bertambah 1 kilogram. Belum lagi kalau dirawat di rumah sakit, keluarga harus ngeluarin uang banyak. Makanya kita urus di rumah saja,” tutupnya. (metropolitan/rez/b/feb/run)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *