Semangat Korban Gempa Lombok untuk Bangkit dari Bencana

Warga, menurut Muslihan, masih membutuhkan sejumlah peralatan. Utamanya terpal. Sebab, beber dia, sejauh ini masih banyak warga yang belum kebagian tenda. Sebagian warga bahkan mengandalkan sumbangan dari keluarga sendiri. ”Kami sangat berharap perhatian pemerintah dan swasta,” ujar pria 48 tahun itu.

Lain lagi yang dilakukan para pemuda di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung, KLU. Mereka mulai rutin berolahraga pada sore hari. Misalnya yang terlihat Jumat lalu (24/8). Sekelompok pemuda terlihat bermain bola voli. Mereka memanfaatkan sebidang lahan di samping tanah lapang lokasi pengungsian. ”Kami main voli mulai hari ini (Jumat sore, Red). Lama-lama jenuh di tenda terus,” ungkap Farel Nasution, 19.

Bacaan Lainnya

Geliat kehidupan juga terlihat di wilayah Sambelia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Meski masih waswas, di sana warga juga berupaya membangun rumah-rumah hunian sementara.

Di bagian lain, pemulihan pascagempa terus dilakukan. Ribuan relawan pun masih tetap stand by di sejumlah tempat. Yang dilakukan ialah membersihkan puing-puing bangunan bekas gempa serta mendistribusikan bantuan logistik dan obat-obatan. Selain itu, kelompok relawan menerjunkan psikolog untuk pemulihan trauma (trauma healing). Itu dilakukan di tenda-tenda pengungsian.

 

(*/c9/tom)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *