Melihat Kreativitas Pemuda Sirnaresmi Sulap Limbah PT SCG Jadi Nilai Tinggi

Sementara, untuk kerajinan furniture mulai dari Rp700 ribu sampai jutaan rupiah. “Sementara untuk omzetnya kita baru sekitar Rp3,5 juta perbulannya,” timpalnya.

Menurut Miftahudin, proses pembuatan kerajinan tersebut mudah asal mau belajar dan tekun. Seperti proses untuk membuat lukisan bakar, dari mentahan sampai finishing membutuhkan waktu dua hari.

Bacaan Lainnya

“Awalnya kita membersihkan palet itu, mulai dari mencabut paku dan mendempul bekas paku. Setelah itu, kita serut, dihampelas paletnya. Nah setelah itu, baru kita lukis dengan menggunakan solder sesuai dengan desainnya,” bebernya.

Pihaknya menambahkan, semenjak pandemi Covid 19 banyak perusahaan yang ada di Sukabumi mengalami gulung tikar, dengan kondisi seperti ini pihaknya bersama pemuda yang tergabung dalam wadah Karang Taruna berinisiatif membuat kerajinan dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga, khususnya para pemuda.

“Selain itu, hal ini juga untuk mengikis angka pengangguran. Saya berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pihak perushaan untuk memberikan bantuan berupa mesin planer yang berfungsi untuk menyerut palet. Iya, karena hasilnya bisa lebih baik lagi kualitas dan kuantitasnya,” imbuhnya.

Kepala Desa Sirnaresmi, Andi Sukandi mengatakan, pihaknya mengaku bangga dengan kreatifitas warganya yang telah berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi warga setempat.

“Saya berharap jiwa kreatifitas seperti ini, dapat menjadi contoh bagi pemuda lainnya yang ada di wilayah Desa Sirnaresmi. Kehadiran dan kiprah pemuda di Karangtaruna ini, sangat membantu pekerjaan pemerintah desa dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *