Melihat Grup Marawis Lapas Nyomplong Al Barokah yang Memukau

Dibentuk Baru Sebulan, Tampil Perdana pada Maulid Nabi 1440 H

Membuktikan bahwa setiap insan memiliki hak yang sama, para personel grup marawis besutan Lembaga Permasyarakatan Nyomplong Kota Sukabumi eksis tampil memukau di hadapan tamu undangan ,petugas, dan warga binaan lapas pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu’Alaihi Wassalam 1440 H.

Bacaan Lainnya

Laporan Hiti Robiah

Tidak sedikit orang yang ingin menjadi lebih baik setelah apa yang dilakukannya pada masa lalu. Begitulah yang dilakukan grup marawais besutan Rumah tahanan (Rutan) atau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nyomplong Kota Sukabumi.

Ya, Lapas Nyomplong miliki grup marawis yang personelnya warga binaan. Terdiri dari 12 pria berusia antara 20 sampai 30 tahunan menamakan grup marawisnya dengan sebutan Grup Marawis Al – Barokah.

Berdiri baru satu bulan dan kali pertamanya tampil pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu’Alaihi Wassalam 1440 H, Selasa (20/11), lalu.

Berawal dari ide yang terlahir dari ketua grup marawis yaitu Tantan Supriatna (25 tahun) menerangkan grup marawis yang dinahkodainya ingin menghilangkan kesan bahwa lapas ini bukanlah tempat para penjahat, melainkan, tempat orang yang ingin taubat dan ingin menjadi lebih baik lagi.
Dengan mengusulkan ide tersebut kepada Binadik (Pembinaan dan Pendidikan Bagi Warga Permasyarakatan).

” Alhamdulillah mendapat respons positif dan sama sekali tidak ada kesulitan yang dihadapi,”akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Dukungan dari lepala sekolah MD, Binadik, dan pengurus lembaga permasyarakatan memudahkan mereka mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat serta membantu dalam pembelian fasilitas yang dibutuhkan.

Tak tinggal diam ia pun segera melengkapi persyaratan yang harus dilengkapi terlebih dahulu dan mengirimkan sejumlah nama para anggota nya agar dibantu untuk penyediaan peralatannya oleh pihak lapas.

“Dulu saat saya belum masuk lapas, saya sudah sering mengajar grup marawis SMP dan SMA di kampung halaman. Baru baru ini pihak lapas mengadakan lomba puisi dalam memperingati Hari Pahlawan, Tantan keluar sebagai juara.

Ia menyesali perbuatan yang dilakukan sebelumnya namun karya yang dilahirkannya membuat dirinya lebih semangat memperbaiki hidup.

Efek positif bagi Tantan dan anggota lain adalah bisa menghilangkan rasa jenuh dan menyiarkan ajaran Islam serta mampu menarik semangat anak-anak lain agar menjadi lebih baik lagi.

“Marawis menjadi alat komunikasi kami dan alat dakwah kami dan saya berharap supaya semua warga mempunyai keinginan untuk mempelajari keagamaan, serta yang sangat diutamakan adalah bisa tampil di lembaga permasyarakatan lain. ” Dan mengubah pandangan masyarakat terhadap kami,” tutupnya mengakhiri wawancara.

 

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *