Kreativitas Ibu Rumah Tangga Sukabumi di Tengah Covid-19

Keahlian Jenny dalam menjahit dimanfaatkan untuk membuat masker kain di rumahnya.

RADAR SUKABUMI – Wabah virus corona atau Covid-19 yang telah merebak di Indonesia termasuk Sukabumi, tidak hanya berimbas pada sektor pariwisata saja, melainkan juga telah menyentuh sektor perekonomian. Kondisi ini tentu juga dirasakan para ibu rumah tangga di Sukabumi salah satunya Jenny Asmarina Marzal. Dalam situasi sulit seperti ini, dirinya harus pintar mencari pundi-pundi rupiah untuk membantu perekonomian keluarganya.

LAPORAN : ARDI, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Tidak ingin bosan selama di rumah saja, Jenny tetap produktif. Ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak ini tidak kehilangan ide selama Pandemi Covid-19 ini. Apalagi sejak mengetahui harga masker di pasaran melambung tinggi, bahkan ada yang menjualnya mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Idenya muncul dari keisengan Jenny membuat masker kain untuk suaminya yang memang sehari-hari bekerja di lapangan. Bermodalkan keahlian menjahit, diambillah selembar kain untuk dipotong dan didesain sesuai ukuran masker dewasa.

“Sehari-hari saya adalah ibu rumah tangga, di tengah pandemi Covid-19 ini tadinya saya berinisiatif untuk membuatkan masker kain untuk suami bekerja di lapangan apalagi sekarang masker medis kan mahal ya,” kata Jenny kepada Radar Sukabumi saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/4).

Warga Sukabumi Regency Jl. Seiya, Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi ini memilih bahan katun jepang dan katun lokal. Ternyata tidak disangka, kepiawaiannya dalam menjahit membuahkan hasil.

Pesananpun berdatangan dari berbagai kota. Bahkan sejak dirinya mencoba peruntungan pada usaha jahit masker tersebut dirinya mampu memproduksi masker kain sebanyak 2-3 lusin masker per hari.

“Alhamdulillah dari pertama membuat masker dan menjualnya, sampai sekarang sudah terjual 310 pcs masker,” imbuhnya.

Sedangkan untuk harga, Jenny membanderolnya Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per helai masker kain. “Satuannya dijual Rp10 ribu sampai Rp15 ribu, tergantung motif dan ada masker untuk anak-anak juga, buat pembelipun bisa pesan motif yang diinginkan,” ulasnya.

Ia mengakui, sejak mahal dan langkanya masker medis, masyarakat banyak yang beralih untuk menggunakan masker kain. Sehingga, momentum tersebut ia manfaatkan dengan menjual masker kain buatannya sendiri.

Sementara itu, masker bahan katun menurutnya selain teksturnya halus, bahan tersebut mampu menyerap keringat. Sehingga tidak menimbulkan efek panas pada bagian wajah. (*/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *