Kisah Kampung Mati Gunung Batu Sukabumi

Kampung Gunung Batu Sukabumi
Suasana di Kampung Gunung Batu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, tampak sunyi jadi kampung mati, pasca diterjang bencana retakan tanah.

Sementara itu, Abah Uyeh Hariadi (65) mengaku, ia seorang diri tetap memaksakan untuk tinggal di rumah yang sudah tidak layak dihuni, akibat rusak diterjang bencana retakan tanah. Sebab, lahan pertanian yang dimilikinya itu tidak jauh dari rumahnya.

“Pertama disini, saya sudah empat tahun, dari 2019 abis pemilihan presiden sampai sekarang. Kata Ketua BPBD akan dibangunkan untuk huntap di lokasi Cimenteng, nah sampai sekarang belum terjadi huntapnya. Makanya, Abah memaksain diri diam disini, karena Abah rumah gak bisa dikunci, terus pertanian disini rusak semua,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Dia pun tidak menampik akan musibah yang mengancam jiwanya. Lantaran, tetap memaksakan diri tinggal di rumah yang terancam ambruk itu. “Kekhawatiran sama, takut meninggal atau mati ketiban. Tapi cuma siang saja tinggal disini. Abah itu ngontrak di daerah Pasir Salam, nah sekarang kalau siang terang ada disini, kalau hujan Abah nginep di sana semua sambil nunggu dibangunin huntap,” bebernya.

Dirinya menambahkan, hampir seluruh korban pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu ini, bertahan di hunian sementara yang ada di Kampung Ciboregah, hunian sementara yang seharusnya dihuni 2 tahun, warga terpaksa menempati hingga selama empat tahun. “Iya, karena hingga sekarang tidak ada kejelasan mengenai hunian tetap dari pemerintah,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait