Kisah di Balik Pasangan Selingkuh Bakar Diri

Robi, 34, dan Eni Sri Lestari, 40, melakukan aksi bakar diri pada Kamis (5/4) malam. Hingga kini, aksi pasangan selingkuh itu masih menjadi perbincangan warga di sekitar Babatan I, Wiyung, Surabaya. Warga masih tidak percaya keduanya melakoni aksi nekat tersebut.

Sabtu (7/4) sore, JawaPos mendatangi kawasan Babatan I yang merupakan perkampungan padat penduduk. Sekelompok ibu-ibu tampak berkumpul di salah satu ujung gang. Saat ditanya rumah kos Robi dan Eni, mereka kompak menunjukkan arahnya.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa Eni dikenal sebagai perempuan nakal. Indikasinya adalah tato bergambar bunga mawar yang melekat di lengan kanannya. “Nggak beres anak itu (Eni, red), Mas. Wong tatoan gitu. Dia sering nyangkruk malam di warkop situ,” ujarnya kepada JawaPos sembari menunjukkan warung kopi yang dimaksud.

Untuk membuktikan omongan warga, JawaPos.com mendatangi warung tersebut. Sang pemilik warkop berinisial LS, 39, membenarkan bahwa Eni biasa nongkrong di tempatnya. “Kalau datang ke sini selalu malam. Ya jam 12-an lah,” cerita LS.

Menurut LS, Eni memang bergaya slengean. Dia terbiasa nyeruput kopi sambil merokok. “Ngopinya biasanya sama anak-anak cowok. Masih muda-muda teman ngopinya, masih ABG. Anak sekolahan gitu, saya juga nggak tahu mereka tinggal di mana,” lanjutnya.

Saat ditanya tentang Robi, LS mengaku tidak banyak mengenalnya. Dia cuma mendengar slentingan kabar bahwa Robi memang sudah punya istri dan anak. “Istri pertamanya disuruh pulang. Tapi katanya orang tuanya itu lebih cocok dengan istri pertama itu,” imbuhnya.

JawaPos juga sempat mendatangi rumah kos yang ditempati Roni dan Eni. Garis polisi berwarna kuning sudah dipasang di pintu yang menjadi saksi bisu bakar diri Robi dan Eni. Warga di sekitar rumah kos tersebut mengaku tidak banyak mengenal sosok Eni.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Wiyung Ipda Sumarno mengatakan, penyelidikan kasus tersebut untuk sementara masih belum ada perkembangan berarti. “Kami masih belum bisa memintai keterangan dua orang itu karena masih di rumah sakit. Saya tadi juga sudah hubungi saudaranya, tapi masih belum bisa,” ungkap Sumarno.

Perwira polisi dengan satu balok di pundak itu melanjutkan, pihaknya akan memberi kesempatan kepada Robi dan Eni untuk memulihkan diri. Sejauh ini, yang bisa dilakukan polisi hanya meminta keterangan saksi dan mengamankan barang bukti.

“Jadi kami sendiri masih belum berani memastikan motifnya sampai benar-benar mendapat keterangan dari yang bersangkutan (Robi dan Eni, Red),” lanjut Sumarno.

Untuk barang bukti baru, korps berseragam cokelat menemukan sebuah botol air mineral ukuran 1,5 liter berisi bensin. Diduga, bensin itulah yang dipakai untuk membakar diri. “Ada sisa bensin sedikit di dalam botol. Kalau korek tidak ada, kemungkinan meledak kena api,” terang Sumarno.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) awal sudah dilakukan polisi. Namun, Polsek Wiyung belum memanggil Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Olah TKP lanjutan akan dilakukan sampai korban pulih.

(did/ce1/HDR/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *