MUSISI legendaris Indonesia, Iwan Fals baru saja merilis karya terbarunya, berupa sebuah album baru berjudul ‘Pun Aku’ untuk menuntaskan kerinduan banyak penggemarnya.
Pun Aku menjadi album ke-42 nya selama hampir 46 tahun Iwan Fals bermusik.
Album baru ini produksi Musica Studio’s dan dengan produser Rambu Cikal dan Laga Pratomo. Sebelum single ‘Selamat’ rilis, 2 single sebelumnya yang terangkum dalam album ini sudah lebih dulu dilepas ke publik.
16/01 yang ditulis bersama dan juga menampilkan Sandrayati Fay serta Merah Putih yang diluncurkan sebagai kado personal dari Iwan Fals untuk Kemerdekaan Indonesia ke-76 beberapa minggu yang lalu. Ketiga single ini masuk di album ‘Pun Aku’.
Iwan Fals berinteraksi dengan seniman muda
Pemilik nama lengkap Virgiawan Listanto ini menuturkan, album yang rampung pada tahun 2021 menjadi refleksi akan dirinya, buah dari pemikiran dan respons pada dunia yang dijalani.
Iwan berinteraksi dengan banyak seniman muda yang memiliki kesadaran tinggi untuk hidup bersama dan berdampingan.
“Saya sudah banyak menulis lagu tentang orang seperti ‘Bento’, ‘Si Budi’, dan ‘Oemar Bakri’. Lantas untuk keluarga menulis lagu tentang by ‘Galang Rambu Anarki’, ‘Cikal’, ‘Raya’, ‘Rosana’, atau tokoh besar seperti ‘Willy’, ‘Bung Hatta’, dan banyak lagi.
Mungkin saatnya saya menulis album untuk diri sendiri, jadilah album ‘Pun Aku’ ini,” kata Iwan Fals pada konfrensi pers daring perilisan album ‘Pun Aku’, belum lama ini.
Album ‘Pun Aku’ begitu personal bagi Iwan. Diawali dengan lagu ‘Pun’, album ini ditutup dengan single ‘Aku’.
Album Pun Aku Iwan Fals diisi 12 lagu
Ia menjelaskan, orang-orang yang terlibat dalam album baru ini berasal dari sahabat dan kerabat terdekat.
Ibaratnya, orang-orang di sebelah jantung, istilah yang dipakai Rambu Cikal dalam keterlibatan mereka dalam proses kreatif produksi musik album ini.
‘Pun Aku’ diisi 12 lagu dengan total waktu putar 55 menit. Di dalamnya, ada sejumlah komposisi kolaborasi yang menampilkan Iwan Fals bersama sejumlah musisi lintas generasi yang memberi warna baru pada karir musiknya.
Kolaborasi bukan hal asing dalam perjalanan panjangnya. Tapi, Pun Aku menampilkan sisi yang berbeda.
Hampir semua kolaboratornya perempuan dan masing-masing ditantang untuk menemukan bagian baru yang seringkali berbeda dari kebiasaan dan menjadi titik temu kerja artistik.
