ARTIS cantik Ariel Tatum tampil beda untuk mendalami perannya di film ‘Sepeda Presiden’ karya Garin Nugroho. Dia rela mewarnai pirang rambut dan meninggalkan hewan kesayangannya untuk terbang jauh ke Indonesia bagian Timur.
Film ‘Sepeda Presiden’ mengangkat kisah kehidupan anak-anak di Papua dengan keindahan alamnya. Syuting dilakukan diberbagai spot-spot indah seperti di Raja Ampat, yang akan dimulai pada Oktober dan diagendakan akan tayang di bioskop pada Desember 2021 mendatang.
Di film ini, Ariel berperan sebagai influencer atau YouTuber ibu kota yang mengunjungi Tanah Papua dan bertemu dengan anak-anak daerah setempat yang memiliki impian tinggi.
Ariel mengatakan awalnya sempat tidak percaya ketika ditawari untuk terlibat dalam karya ini.
“Excited banget. Lumayan lama kenal (Garin Nugroho) sebagai teman, akhirnya berjodoh kerja sama. (Film ini) ceritanya luar biasa, terharu. Sempat tanya benar apa enggak. Jadi sudah enggak ada pertimbangan lagi. Akan sangat bodoh kalau (tawaran ini) ditolak,” ungkapnya dalam konferensi pers sekaligus syukuran dimulainya syuting film ini, Selasa (28/7/2021).
Memulai syuting di Papua, Ariel telah mempersiapkan banyak hal termasuk fisik, karena wilayahnya berbeda dengan Jakarta.
“Latihan fisik sebelum keberangkatan, nutrisi, agar proses syuting maksimal dan berjalan dengan aman,” ungkapnya.
Di film ini, Ariel menjelaskan soal warna rambut barunya, yang berbeda dari biasanya. Dia mengaku sengaja mewarnai rambut demi ‘Sepeda Presiden’ ini.
“Memang spesial dilakukan untuk film ini. Pertama kali mewarnai rambut setelah bertahun-tahun dengan rambut sehat. Mudah-mudahan worth it. Aku pengen ngerasa beda. Aku enggak mau (tampil) sama seperti yang kemarin (film sebelumnya). Aku diskusi sama Mas Garin, dengan berubahnya rambut ini, aku perlahan mendalami peran yang aku mainkan,” tuturnya.
Ariel mengatakan peran yang dimainkannya di film ‘Sepeda Presiden’ sejatinya memiliki keterhubungan dengan pribadinya di dunia nyata.
“Kita sama-sama public figure di ibu kota yang hidupnya penuh keramaian orang-orang, tekanan media sosial. Suka mencari ketenangan di luar situasi kita biasanya dalam keseharian. Aku merasa relate dengan (tokoh di film ini) dalam konteks itu,” sebutnya.
Pun demikian, dia mengakui harus menahan sedih karena syuting yang jauh dari rumah. Ya, terpaksa meninggalkan hewan peliharannya.
“Hal yang buat aku sedih di project ini, aku harus meninggalkan lima kucing aku di rumah,” ungkapnya. (nin/pojoksatu)
