Penjualan Ikan Asin di Sukabumi Menurun

Salah seorang penjual ikan asin di salah satu pasar tradisional di Kota Sukabumi saat melayani pembeli.

RADAR SUKABUMI – Harga Ikan asin disejumlah pasar di Kota Sukabumi ikut terimbas dampak wabah Covid -19. Bahkan, harga pada semua jenis ikan asin anjlok sekitar 20 persen hingga 30 persen. Penurunan harga ikan tersebut tentunya berdampk kepada omset para pedagang ikan asin yang juga ikut merosot tajam.

“Sejak wabah korona, omset usaha kami berkurang,” ujar salah seorang pedagang ikan asin di Pasar Stasiun Timur Sukabumi, Jajat, Kamis (30/4).

Bacaan Lainnya

Kondisi penurunan harga ikan asin ini lantaran kurangnya daya beli dari masyarakat. Ditambah lagi ada anjuran dari pemerintah untuk berdiam diri di rumah.

“Para pelanggan juga banyak yang tidak berkunjung ke kios kami karena mereka lebih memilih diam di rumah sesuai anjuran pemerintah,” ujarnya.

Hanya saja untuk jenis ikan tertentu seperti ikan cumi sotong, gabus, dan teri nasi harganya relatif stabil. Namun barangnya sangat langka, karena masih diminati oleh konsumen.

” Ketiga macam jenis ikan asin itu yang paling diburu oleh pelanggan dan para pengunjung pasar. Satu lagi yang agak langka adalah ikan asin sepat. Harganya pun agak tinggi,” ungkapnya.

Saat ini harga Ikan jenis cumi sotong dijual Jajat dengan harga Rp110 ribu, sedangkan teri nasi harga Rp.80 ribu.

Untuk ikan asin sepat, harganya bervariasi tergantung ukuran. Ikan asin sepat ukuran S dijual Rp100 ribu, ukuran M Rp120 ribu, dan ukuran L dan XL Rp150 ribu. Semua harga itu dalam satuan perkilogram.

Sementara itu, untuk menghadapi kemungkinan Kota Sukabumi memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Jajat hanya bisa pasrah dan terima nasib. Ketika PSBB diberlakukan, tingkat kunjungan ke pasar tradisional bisa dipastikan akan mengalami penurunan yang sangat drastis. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *