Anak Hobi Makanan dan Minuman Manis, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter

dokter gizi Mayapada Hospital Bogor BMC, dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri
dokter gizi Mayapada Hospital Bogor BMC, dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri

MAKANAN dan minuman manis memang tak pernah gagal menggoda anak kecil. Permen, coklat, es krim menjadi kudapan favorit mereka. Namun dibalik rasanya yang enak, konsumsi makanan berlebih ternyata membawa dampak kurang baik bagi anak.

Disampaikan dokter gizi Mayapada Hospital Bogor BMC, dr. Vikie Nouvrisia Anandaputri konsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan frekuensi yang sering akan memberi dampak dalam jangka pendek dan panjang.

Bacaan Lainnya

Salah satu bentuk dampak pendeknya ialah kerusakan pada gigi. Akan terlihat adanya perubahan warna menjadi lebih gelap dan kehitaman. Hal ini berujung pada gigi yang berlubang.

“Dampak jangka panjangnya anak bisa mengalami peningkatan berat badan atau obesitas. Obesitas ini akan menjadi faktor berbagai penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, ginjal dan sebagainya di masa dewasa,” paparnya.

dr. Vikie mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya kasus diabetes di usia muda disebabkan pola makannya yg kurang tepat namun umumnya diabetes melitus saat masa kanak-kanak yang disebabkan oleh tubuh kurang atau tidak sama sekali memproduksi insulin.

Apalagi pada anak dengan riwayat berat badan lahir yang besar ataupun anak dengan orang tua pengidap diabetes lebih berisiko mengidap diabetes.

Maka dari itulah ia menilai perlu adanya pemeriksaan bagi anak yang terbiasa makan dan minum manis. Apalagi jika anak tersebut jarang makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Pemeriksaan ini dilakukan agar dapat mendeteksi seperti apa tumbuh kembang dan kesehatannya.

“Pemeriksaan di klinik gizi Mayapada Hospital Bogor Bogor dimulai dari penimbangan berat badan dan tinggi badan. Karena keduanya dapat menjadi indikator pertumbuhan dan perkembangan anak. Kita perlu nilai apakah anak ini tumbuh dan berkembang sesuai usianya atau tidak,” terangnya.

Apabila ditemukan gejala gigi berlubang maka pasien akan mendapatkan perawatan pada giginya sebab hal tersebut dapat meningkatkan risiko anak terkena infeksi.

Selain itu status gizi anak juga akan diperiksa dan juga dilihat bagaimana perkembangannya apakah ditemukan keterlambatan atau tidak. Pemeriksaan lab juga akan dilakukan jika dibutuhkan.

Mayapada Hospital Bogor BMC menyediakan dua paket skrining diabetes. Pada skrining basic pasien bisa mendapat konsultasi dokter spesialis dan berbagai pemeriksaan lab, mulai dari harga Rp750 ribu.

Pada paket skrining komplikasi diabetes pasien bisa mendapatkan konsultasi dokter spesialis, berbagai pemeriksaan lab, serta EKG mulai dari harga Rp1 juta.

Pemeriksaan ini penting dilakukan pada orang dengan faktor resiko seperti riwayat keluarga sakit diabetes, obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan pola hidup tidak sehat.

Untuk mencegah adanya dampak negatif dari makan dan minum manis, dr. Vikie mengimbau para orang tua agar menerapkan pola makan yang sehat sejak dini, mengganti minuman dan makanan manis dengan buah atau jus buah.

“Berdasarkan rekomendasi, asupan gula untuk anak tidak lebih dari 6 sendok teh sehari atau 25 gram gula,” tuturnya. (cr1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *