Buah Pala jadi Bahan Mochi

Mochi Buah Pala
Mochi Buah Pala

BOGORKota Bogor punya oleh-oleh mochi khasnya sendiri, Mochibo. Buah-buahan khas Bogor menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk membawa pulang camilan nikmat tersebut.

Mochibo atau Mochinya Bogor memiliki tekstur yang kenyal dan lembut. Permukaan kue mungil itu dominan putih. Meski begitu, isiannya dibuat berbeda-beda. Warna dari alas kertasnya yang menjadi penanda rasa isian di dalamnya.

Bacaan Lainnya

Owner Mochibo, Ambar Lestari mengatakan, Mochibo memang sengaja dibuat tanpa bahan pengawet maupun bahan pewarna. Ia ingin menjadikan kualitas mochi khas Bogor itu semurni mungkin.

Bahkan, isian mochi juga tidak sekadar selai dengan rasa-rasa tertentu. Mereka benar-benar menggunakan buah yang menjadi pilihan rasa dominan bagi mochi.

Buah-buahan khas Bogor itu bukan hanya talas. Menurut Ambar, Bogor sendiri punya banyak jenis buah identik yang tumbuh subur di sejumlah daerah.

Buah-buahan itulah yang ingin diperkenalkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Bogor. Jadilah talas, pala, nanas, maupun strawberry menjadi kunci utama pembeda dibandingkan mochi-mochi yang sudah ada.

“Kami pernah ikut pameran di Jakarta. Malah, orang-orang bingung dikasih pala. Buat mereka masih asing. Itulah yang menjadi kendaraan kami, karena target market oleh-oleh sehingga yang mesti dibawa pulang wisatawan dari Bogor ada nilainya, ini loh khas Bogor. Jadi, lewat tiga komoditas itu, talas, pala, dan nanas Bogor,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Bahkan, Ambar menjamin mochi dengan isian pala itu satu-satunya di Bogor. Mochibo lebih mengedepankan kekhasan itu dibanding talas yang sudah banyak dimanfaatkan di sub sektor lain dari bisnis kuliner. Tak heran, talas tidak mengundang lebih banyak peminat dibandingkan isian pala tersebut.

Buah-buahan itulah yang menjadi magnet Mochibo, sejak tahun 2014 silam. Seiring berjalannya waktu, mereka juga mulai menyediakan variasi berbeda untuk mochi originalnya, seperti isian kacang, cokelat, maupun keju.

Mochibo dibuat secara handmade oleh Ambar bersama sang suami, Indra Dharmaputra. Ide mochi sendiri, diakuinya muncul dari sang suami yang pernah tinggal di Sukabumi.

Suaminya melihat oleh-oleh mochi serupa belum ada di Kota Bogor. Oleh karena itu, mereka pun berupaya mengadaptasi penganan itu agar lebih bernuansa khas Bogor.

Mochibo dibuat ala industri rumahan. Mereka melakukan riset dan uji coba untuk mendapatkan resep paling cocok. Butuh waktu sekira enam bulan lamanya agar Mochibo diterima pasar. Ia bersama suami menggarapnya dari modal 3 kuali dan 2 kompor.

Hingga kini, mereka sudah memiliki dapur dan outlet tersendiri, Rumah Mochibo, yang juga baru dibangun sejak pandemi, tahun lalu. Dalam sehari, mereka bisa memproduksi 15 kilogram mochi atau 420 boks. Waktu produksinya pun tiga kali dalam seminggu.

Pembangunan Rumah Mochibo sekaligus merespons kesulitan selama pandemi. Pandemi Covid-19 sempat memaksa mereka untuk beradaptasi dengan skema penjualan yang lebih banyak memanfaatkan penitipan di tempat-tempat wisata.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *