Kembangkan Jasa Remitansi, BTN Gaet Moneygram

Bisnis jasa remitansi memberi kesempatan perbankan menambah fee based income.

JAKARTA – Jasa remitansi kini jadi bidikan PT Bank Tabungan Negara Tbk. Bank BUMN yang fokus pada pembiayaan perumahan ini menggandeng PT MoneyGram Payment Systems Indonesia (MoneyGram). Lewat kerjasama ini, Bank BTN mendukung program Bank Indonesia meningkatkan keuangan inklusif dengan kemudahan melakukan transfer dana bagi masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan formal.

Fasilitas remitansi yang disediakan Bank BTN bersama MoneyGram berupa layanan penerimaan dana tunai di 853 Kantor Cabang Bank BTN.

Bacaan Lainnya

“Kerja sama dengan MoneyGram kami fokuskan pada layanan incoming transfer untuk memberikan kemudahan khususnya bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri agar dapat mengirimkan uangnya ke Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono, dalam keterangan resminya mengenai kerja sama Bank BTN dengan MoneyGram di Jakarta, Selasa (28/5).

Selain menggarap remitansi, BTN juga menggarap layanan outgoing transfer bagi para expatriate yang akan mengirimkan uang ke negara asalnya.

“Tahun ini kami telah melakukan sosialisasi dan sistem sudah siap sehingga layanan dari MoneyGram sudah bisa dilakukan di seluruh cabang Bank BTN,” kata Maryono.

Maryono menyebutkan kerja sama dengan MoneyGram akan memperluas jaringan bisnis Bank BTN dalam ruang lingkup internasional, menambah sumber fee based income dari komisi layanan penerimaan dan keuntungan atas selisih foreign exchange rate, cross selling dengan produk lainnya dalam mata rantai bisnis remitansi dan lain sebagainya.

Dengan menggaet MoneyGram, Bank BTN menargetkan pertumbuhan bisnis remitansi bisa naik sekitar 33% dari volume remitansi sekitar Rp 7,5 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 10 triliun pada tahun ini, atau tumbuh 22% di tahun 2019.

Optimisme Bank BTN untuk mendongkrak naik bisnis remitansinya antara lain dengan adanya penambahan jumlah PMI di luar negeri, minat negara asing untuk menggunakan tenaga kerja dari Indonesia yang masih tinggi, adanya kenaikan UMR di beberapa negara penempatan TKI dan penetrasi penggunaan digital banking di seluruh dunia.

Berdasarkan data Bank Dunia, diperkirakan sejumlah USD 8,9 miliar pengiriman uang masuk ke Indonesia pada tahun 2018.

(jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *