Awas, Bunga Kredit Makin Mahal

Sebelumnya, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menga­takan, langkah BI yang menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps bukan tanpa alasan. Nilai tukar rupiah yang tengah tertekan ter­hadap dolar AS menjadi alasan utama BI agar mata uang rupiah tidak melemah terlalu dalam.

Kendati demikian, sentimen positif pasar terhadap kebijakan moneter BI ini hanya bersifat sementara. Pasca bunga acuan dinaikkan, rupiah justru sempat melemah hingga mendekati level Rp 14.200 per dolar AS.

“Bank Sentral juga siap menerapkan langkah kebijakan moneter yang lebih ketat, termasuk penyesuaian kembali suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” katanya.

 

(rmol)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *