Salah Beri Sinyal,Pesawat Kecelakaan Saat Mendarat

CEO US-Bangla Airlines, Imran Asif menuduh kontrol lalu lintas udara di Kathmandu memberi sinyal yang salah sehingga terjadi kecelakaan pesawat Bangladesh saat mendarat di dekat Bandara Kathmandu, Nepal.

Namun tudingan itu langsung disanggah oleh Manajer Bandara Kathmandu, Nepal, Raj Kumar Chettri. Ia mengatakan, pilot pesawat tersebut mengabaikan pesan mereka.

Bacaan Lainnya

Chettri mengatakan, beberapa saat setelah pesawat tersebut mendapat izin mendarat, pilot mengatakan ia malah ingin pergi ke arah utara

Kondisi pesawat usai terbakar hebat di dekat Bandara Kathmandu, Nepal (AP)

“Ketika ditanya apakah ada masalah, pilot menjawab ‘tidak’,” kata Chettri seperti dilansir Reuters, Selasa, (13/3).

Pesawat Bombardier Dash Q400 turboprop buatan Kanada itu, terang Chettri, terlihat membuat dua putaran di arah timur laut. Pengontrol lalu lintas kembali bertanya kepada pilot apakah semuanya baik-baik saja? dan pilot kembali menjawab, “ya”.

Namun, Asif tetap memberikan pernyataan bahwa sinyal yang diberikan salah dan menyebabkan kecelakaan.

“Percakapan tiga menit antara pilot dan kontrol lalu lintas udara sebelum pendaratan mengindikasikan bahwa mereka mengirim sinyal yang salah ke pilot,” katanya.

Berdasarkan data dari situs pelacakan Flightradar24.com pesawat itu berusia 17 tahun.

Menurut Flightradar24.com pesawat itu turun ke ketinggian bandara 4.400 kaki dan kemudian naik ke 6.600 kaki sebelum menabrak sekitar dua menit kemudian.

Dalam kecelakaan ini, dari 67 penumpang didalamnya 49 orang tewas dan 22 lainnya dirawat di rumah sakit. Sementara ini identifikasi korban adalah 33 penumpang dari Nepal, 32 dari Bangladesh, satu dari Tiongkok, dan satu dari Maladewa.

(dee/iml/trz/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *