”Skala korban yang terluka, kebutuhan akan pasokan, ketidakmampuan untuk bergerak di dalam Jalur Gaza, dan ketidakmampuan untuk melakukan hal tersebut dengan aman merupakan beban besar bagi seluruh komunitas PBB dan komunitas LSM untuk melayani masyarakat di lapangan,” ujar Direktur Eksekutif WHO Michael Ryan.
Terpisah, Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata. ”Kita telah menyaksikan pembunuhan warga sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik apa pun sejak saya menjabat,” ujarnya.
Total korban jiwa akibat serangan Israel di Jalur Gaza mencapai 13.300 orang. Mayoritas didominasi perempuan dan anak-anak. Committee to Protect Journalists (CPJ) pada Senin (20/11) juga melaporkan ada 50 jurnalis yang tewas selama konflik berlangsung. Kemarin, dua jurnalis juga dilaporkan dibunuh dengan sengaja oleh Israel saat meliput pertempuran dengan Hizbullah. (sha/idr/syn/c17/c14/fal)