Wisata Ngawadang di Kampung Wisata Berkualitas Sukabumi, Sejam Masak Nasi Akeul, Bantu Ekonomi Warga

Para mahasiswa Vanguard Desa Wisata saat menikmati wisata ngawadang atau makan siang yang menjadi ciri khas di Kampung Wisata Berkualitas, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Itu menjadi makan siang yang tak terlupakan bagi mereka. Para mahasiswa vanguard Desa Wisata menyantap masakan khas Sunda. Namun bukan sembarang masakan. Tapi mereka harus mengikuti proses memasaknya dari nol hingga tersajilah menu masakan yang menggugah selera. Masyarakat di Kampung Wisata Berkualitas, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi menyebutnya dengan Ngawadang.

Laporan: FAWZY AHMAD, Sukabumi

Bacaan Lainnya

WISATA Ngawadang ini digagas oleh masyarakat di Kampung Wisata Berkualitas. Ini adalah sebuah kebiasaan masyarakat setempat. Yakni makan siang bersama. Ya, mirip-mirip botram. Tapi bagi wisatawan yang ingin menikmati menunya, harus menyaksikan prosesnya.

“Ngawadang ini adalah kebiasaan makan siang bersama di Kampung Wisata Berkualitas. Yang kemudian oleh kami dijadikan sebuah atraksi wisata kuliner, sebagai daya tarik wisata di sini,” kata Ketua Pokja Kp KB Madani Kencana Jaya, Nur Ramlan Sutisna kepada Radar Sukabumi, Jumat (28/1).

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) bekerjasama dengan Yayasan Desa Wisata Nusantara Provinsi Jawa Barat belajar tentang budaya ngawadang tersebut.

Ngawadang tentu menjadi pengalaman pertama dan berharga bagi mereka yang berasal dari daerah se-Indonesia. “Alhamdulillah, mereka sangat menikmati masakannya. Termasuk rangkaian kegiatan yang ada di sini. Mantap! Begitulah kata mereka,” ujar Ramlan.

Ramlan menjelaskan, Ngawadang mempunyai menu khas. Yang menjadi signature-nya adalah nasi akeul. Nasi ini memiliki proses memasak bisa sampai 1 jam. Lalu disajikan dengan lauk pauk seperti ikan asin, telor dadar, lalapan, sambal honje, sambal goang, ditambah dengan menu spesial ayam bakakak.

“Pokoknya menu-menunya sangat khas. Menggugah selera. Sudah pasti enak. Dan ini hanya ada di Kampung Wisata Berkualitas Desa Tamanjaya,” ucap Ramlan.

Di wisata ngawadang, jelas Ramlan lagi, pengunjung juga bisa berinteraksi dengan warga dalam proses menanak nasi akeul. Mulai dari membersihkan hingga memasaknya.

“Istilahnya ngisikan, ngarih, nyeupankeun,dan ngakeul. Ini sengaja kita berikan sehingga di wisata ngawadang selain merasakan menu makan yang tradisional dan unik, juga pengunjung mendapat edukasi tentang memasak nasi tradisional yaitu nasi akeul,” ujarnya.

Soal omzet, Ramlan menyebutkan belum seberapa. Sebab paket wisata ngawadang baru dimunculkan pada November 2021 lalu. Kendati demikian, wisata ngawadang dapat menghadirkan kepastian dan perputaran ekonomi masyarakat setempat.

“Wisata ngawadang ini barus kami rintis. Omzet memang belum seberapa. Tapi sejauh ini, dapat membantu masyarakat sebagai uang tambahan karena belum banyak wisatawan yang datang,” ungkap Ramlan.

Adapun tarif paket wisata ngawadang yang ditawarkan kepada wisatawan senilai Rp120.000 per orang. Dengan tarif segitu, wisatawan sudah bisa mendapatkan banyak hal. Mulai dari ngawadang, pemandu wisata, souvenir, melihat seni budaya, praktek membuat coek atau cobek, memberi makan domba atau marab domba, pembuatan cue atau pindang, Imah Hejo yakni pembuatan kompos dan pembibitan hingga emah-emahan atau permainan tradisional.

“Harapan kami sebagai pengelola untuk para mahasiswa KBM Ngawadang ini menjadi salah satu paket wisata unggulan yang nanti mereka promosikan. Selain itu, kami juga berharap agar ini wisata ngawadang dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar,” harap Ramlan. (izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *