Usai Pertamax Naik, Ternyata Stok Pertalite Sisa 15 Hari Lagi

11 kota pertama beli BBM bersubsidi ini
11 kota pertama beli BBM bersubsidi ini sudah dapat mendaftar di aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan Solar. (foto : reza)

JAKARTA — Belum lama Pertamina menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax, kini kabar kurang baik juga datang dari BBM jenis Pertalite yang disebut Sasa Stoknya hanya cukup 15 Hari kedepan.

Hal tersebut ditegaskan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa stok BBM jenis Pertalite hanya cukup untuk 15 hari ke depan.

Bacaan Lainnya

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan terdapat perbedaan pengertian mengenai ketersediaan BBM yakni kelangkaan dan antrian.

Namun demikian, untuk mengukur data ketahanan BBM secara umum, maka harus dilihat terlebih dahulu dari sisi stok terminal yang dimiliki Pertamina. Adapun menurut Saleh, dari sisi stok, BBM Pertalite saat ini dalam kondisi aman.

“Pertalite masih di atas 15 hari, ada yang 20 hari sehingga kalau misalkan ada SPBU yang habis saya melihatnya pada kondisi di mana mungkin ada gangguan transportasi,” ujar Saleh seperti dikutif CNBC Indonesia dalam Energy Corner.

Selain stok, BPH Migas mencatat kuota BBM Pertalite tersisa 7,1 juta KL atau sampai pada Juli 2022 konsumsi Pertalite sudah menembus 69% yakni 15,9 juta KL dari kuota Pertalite yang sudah ditetapkan tahun 2022 ini mencapai 23 juta KL.

Sekarang, BPH Migas masih menunggu terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Aturan ini nantinya akan menjadi acuan kebijakan pembatasan pembelian Pertalite.

Sembari menunggu revisi Perpres rampung, Pertamina sendiri hingga kini masih membuka pendaftaran kendaraan di website subsiditepat MyPertamina untuk kendaraan roda empat yang berhak mendapatkan Pertalite dan Solar subsidi.

“Kami menunggu jika Perpres terbit, maka kita langsung bergerak sambil menunggu itu saya pikir hal lain yang kita lakukan dengan Pertamina yaitu melakukan registrasi,” kata dia.

Saleh berharap agar proses registrasi bisa dipercepat, sehingga pasca revisi Perpres selesai, maka implementasi dari aturan tersebut dapat dijalankan. Dengan demikian kuota Pertalite di tahun ini yang sebesar 23 juta kilo liter (KL) dapat mencukupi.

PT Pertamina (Persero) sebelumnya mencatat konsumen yang mendaftarkan kendaraannya sebagai pengguna bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi terus melonjak. Adapun hingga Minggu 31 Juli, kendaraan yang didaftarkan telah mencapai 400 ribu kendaraan.(*)

Pos terkait